650 Ruang Kelas Rusak, SMPN 1 Sumber Berharap Dana CSR dari PLN

Kamis 15-08-2019,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Jumlah ruang kelas SMPN di Kabupaten Cirebon mencapai 2.482. Dari jumlah tersebut, 650 di antaranya rusak. Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon tak bisa berbuat banyak. Sebab, terbatasnya porsi anggaran. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Drs H Asdullah Anwar MM mengatakan, 650 kondisi ruang kelas yang rusak itu dibagi menjadi dua, 472 rusak ringan, 178 rusak berat. Sedangkan kondisi ruang kelas yang baik ada 1.832. \"Di tahun sekarang 78 ruang kelas yang diperbaiki. 70 ruang kelas dari DAK dengan anggaran Rp5.674.511.000. Sedangkan 8 ruang kelas dari APBD Kabupaten Cirebon besarnya Rp535.442.000,\" ujar Asdullah didampingi Kasi Sarpras dan Aset, Yadi Supriyadi, kepada Radar Cirebon, kemarin (14/8). Menurutnya, 70 ruang kelas itu untuk 36 SMPN. Kemudian, 8 ruang kelas untuk 4 sekolah yang tersebar di Kabupaten Cirebon.  Sementara ratusan sekolah lainnya akan diperbaiki secara bertahap. \"Tidak bisa dilakukan sekaligus. Karena keterbatasan anggaran. Perbaikan itu juga dari berbagai sumber dana,\" ucapnya. Dia menjelaskan, untuk di SMPN 1 Sumber saja tidak masuk dalam DAK. Kendati demikian, tahun ini pihaknya akan mengusulkan rehab sekolah tersebut ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui dapodik atau data pokok pendidikan, termasuk mengusulkan di ABT 2020. Besarnya usulan itu Rp360 juta untuk empat lokal. “Tahun 2019 tidak masuk, semuanya sudah dikunci. karena dalam pengelolaan anggaran usulan itu diajukan di tahun 2018. Sedangkan, SMPN 1 Sumber tidak masuk mengingat, empat ruang kelas yang ambruk itu terjadi di bulan oktober 2018,” terangnya. Lebih lanjut Asdullah menyampaikan, untuk perbaikan sementara pihak sekolah sudah mengajukan dana Corporate Social Responsibility (CSR) ke PLN. Permintaanya satu lokal Rp90 juta. Tapi, PLN hanya mampu memberikan Rp100 juta. Nilai tersebut, paling tidak untuk dua lokal perbaikan atap yang ambruk. “Kita belum tahu nih, apakah Rp100 juta akan digunakan di tahun ini atau tidak. Tapi, kita minta Rp100 juta supaya tahun ini dapat diserap. Sehingga, ruang kelas tersebut dapat digunakan lagi,” kata Asdullah. Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Sumber Heri Purnama menuturkan, pihaknya akan  mengkomunikasikan lagi dengan PLN agar dana CSR untuk sekolah dapat digunakan. “Semoga saja dana Rp100 juta CSR PLN dapat diserap. Tapi, memang tidak bisa maksimal. Sisanya akan diusulkan melalui ABT di tahun 2020 termasuk dari dapodik,” ujarnya. (sam)  

Tags :
Kategori :

Terkait