KUNINGAN - Keberhasilan Pemkab Ciamis dalam menangani masalah sampah menjadi bahan rujukan bagi kabupaten/kota lain di Jawa Barat, salah satunya Kabupaten Kuningan. Dipimpin Sekretaris Daerah Dr H Dian Rachmat Yanuar, rombongan Pemkab Kuningan studi banding terkait penanganan sampah ke kabupaten tetangga itu, Rabu (12/02). Mereka diterima Sekda Ciamis H Asep Sudarman.
“Terima kasih atas kepercayaan Pemkab Kuningan telah datang ke Kabupaten Ciamis untuk melakukan studi banding terkait penanganan dan pengelolaan sampah,” ungkap H Asep Sudarman.
Dijelaskan, Ciamis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki produksi sampah cukup besar. Yaitu 560 ton/hari. Sebagian produksi sampah terbesar adalah dari sampah rumah tangga. Dalam pengelolaannya, hanya 20 persen mampu dikelola dan sisanya 80 persen dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Sementara, daya tampung dan petugas sampah tidak memadai dan terbatas.
\"Pengelolaan sampah bagi Kabupaten Ciamis merupakan salah satu hal paling mendesak. Sampah itu, permasalahan lingkungan yang harus ditangani,” tandas dia
Kabupaten Ciamis memiliki visi 2020 menuju Ciamis bebas sampah, atau zero waste. Sebab itu, Ia mencoba mengembangkan pengelolaan sampah dengan membuat Bank Sampah. Kemudian melakukan pembudidayaan dengan memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau maggot yang diinisiasi oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis sejak Juni 2017.
Selain dapat menangani masalah sampah, dikatakan Asep, keuntungan yang didapatkan melalui pengelolaan sampah berbasis BSF sangat menjanjikan, karena larva BSF yang dipanen tersebut dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk pakan hewan.
\"Selain pembudidayaan maggot dari sampah organik, sampah nonorganik dari rumah tangga juga dikumpulkan dan disetorkan ke Bank Sampah. Sehingga menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat,\" jelasnya.
Sementara, Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Ciamis atas penjelasan terkait pengelolaan sampah. Ia mengaku akan mencoba menerapkan metode yang sama di Kabupaten Kuningan agar masalah sampah bisa teratasi.
Usai melakukan pertemuan tersebut, rombongan Pemkab Kuningan selanjutnya melakukan kunjungan ke Dusun Pasirpeuteuy Desa Pawindan sebagai lokasi pembudidayaan Maggot BSF.(tat)