Cisanggarung Mengamuk, 1.472 Rumah Terendam

Selasa 18-02-2020,12:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Banjir kembali menerjang empat kecamatan perbatasan di Kabupaten Cirebon. Warga di Kecamatan Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, serta Losari, sejak Minggu malam hingga Senin pagi (17/2), dilanda kecemasan.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Cirebon, ada sekitar tujuh desa dari empat kecamatan yang terdampak hingga perumahan warga tergenang banjir. Tujuh desa yang terendam banjir yakni Desa Tonjong, Desa Tanjung Anom, Desa Cilengkrang Kecamatan Pasaleman.

Kemudian Desa Ciledug Wetan, Desa Jatiseeng Kidul Kecamatan Ciledug, serta Desa Babakan Losari Lor Kecamatan Pabedilan dan Desa Tawangsari Kecamatan Losari.

Pantauan Radar Cirebon, untuk banjir di Desa Babakan Losari Lor Kecamatan Pabedilan, selain menggenangi ratusan rumah, banjir juga tergenang hingga mencapai jalan provinsi. Meskipun tidak terlalu tinggi, namun tergenangnya air di jalan provinsi tersebut, membuat pengguna jalan terganggu.

Camat Ciledug, Solihin kepada Radar Cirebon mengatakan, ada tiga desa di wilayahnya yang terendam banjir. Yang satu desa sedikit banjirnya adalah Desa Ciledug Lor. Sementara dua desa cukup besar banjirnya, yakni Desa Ciledug Wetan dan Jatiseeng Kidul.

Solihin mengungkapkan, penyebab banjir di dua desa yang cukup tinggi. Untuk Desa Ciledug Wetan, ada di Blok Cihoe dan Palabuhan. Itu disebabkan karena adanya tanggul Sungai Cikangkelok, anak dari Sungai Cisanggarung yang bocor, serta klepnya dibuka dan diganjal oleh petani dan lupa ditutup lagi. 

Sedangkan untuk penyebab banjir di Desa Jatiseeng Kidul, ada dua klep di Sungai Cisanggarung yang mengalami kerusakan, sehingga klep tidak berfungsi.

2

Ketinggian genangan air banjir pun, menurut Solihin, tidak terlalu besar, jika dibandingkan banjir di tahun 2018 lalu. “Paling tinggi itu satu meter. Bahkan ada yang kurang dari satu meter,” ucapnya.

Terpisah, Kuwu Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Didi Sutardi kepada Radar Cirebon mengatakan, ada sekitar 602 rumah di desanya yang tergenang banjir. Banjir ini bukan dari Sungai Cisanggarung, karena dari Cisanggarung tanggulnya cukup tinggi.

Didi mengungkapkan, banjir di desanya lebih disebabkan karena meluapnya saluran air karena gorong-gorong yang ada terlalu sempit. “Jadi saluran air dari desa tetangga ini meluapnya di desa kami. Karena gorong-gorong terlalu kecil dan juga butuh dilebarkan. Selain itu, disebabkan hujan yang cukup tinggi dan lama, sehingga air semakin tinggi genangannya,” tuturnya.

Didi mengatakan, lebih dari dua belas jam desanya terendam banjir. “Jam 22.00 malam itu air mulai masuk ke perumahan warga, ketinggian air sekitar 80 cm sepaha orang dewasa. Sampai sekarang (12.00) air masih tergenang dan berangsur-angsur surut,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendar kepada Radar Cirebon mengatakan, total ada tujuh desa yang terendam banjir. Sedangkan total rumah dari tujuh desa yang terkena banjir sekitar 1.472 rumah.

Menurut Dadang, pihaknya sempat membuat posko pengungsian, lalu mengungsikan warga di Desa Ciledug Wetan dan sekitarnya pada Senin dini hari ketika air akan meluap. “Malam ada yang kita ungsikan. Cuma pagi air surut warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing,” ungkapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait