Uu: Manfaatkan Bonus Demografi 2045

Selasa 18-02-2020,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum SE menghadiri agenda  seminar dan workshop literasi digital Majalengka yang diikuti 100 remaja masjid di aula Kementerian Agama (Kemenag) Majalengka, Senin (17/2).

Wagub mengatakan kegiatan yang diinisiasi Kedutaan Besar Amerika Serikat tersebut sangat penting, karena memberi wawasan dan pemahaman terkait dunia digital. Dalam kesempatan tersebut, wagub menegaskan generasi muda muslim harus memanfaatkan bonus demografi 2045, dimana Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju ketiga di dunia.

\"Lalu bagaimana nasib agama dan negara 40 sampai 50 tahun mendatang? Di tangan remaja nasib agama dan negara berada. Subbanul yaum rijaalul ghod, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan,\" kata Uu.

Wagub menegaskan, agama sudah menitipkan agar manusia harus takut meninggalkan keturunan yang lemah. Namun untuk memiliki keturunan yang kuat harus disiapkan dari sekarang. Uu menitipkan empat kunci sukses menyambut tahun 2045.

2

Generasi muda menurutnya harus menguasai IT, karena akan bersaing dengan masyarakat di seluruh dunia. Jika tidak siap bakal termarjinalkan. Namun generasi muda juga harus bijak menggunakan teknologi, karena teknologi bisa bermanfaat dan mudharat bagi umat.

Terkadang remaja masjid jarang mendapat bantuan karena tidak melek teknologi. Padahal bantuan Pemprov Jabar saat ini sudah serba digital. Uu meminta remaja masjid menguasai teknologi digital, agar bisa menangkal hoaks di media sosial, dan juga bisa memanfaatkan media sosial untuk berdakwah.

Selain itu generasi muda juga harus mampu berkomunikasi. Uu merepresentasikan remaja masjid harus bisa pidato atau berdakwah. \"Mun hayang kadenge kudu ngobrol (berkomunikasi, red), mun hayang katempo kudu nangtung. Intinya pemuda harus bisa bergaul, membuat network atau jaringan,\" ujar Uu.

Pesan ketiga, pemuda harus mampu bekerja sama yang bisa menyusun kekuatan khususnya belajar berorganisasi. Dia mengutip istilah populer bahwa kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan terorganisir.

Terakhir, generasi muda harus memiliki keimanan dan ketakwaan yang hebat. Namun dia berpesan agar ketika memperdalam ilmu agama harus belajar ke guru, agar berkah dan manfaat. Umat Islam menurutnya jangan hanya memiliki dimensi kausalitas, tapi juga dimensi agama.

Tags :
Kategori :

Terkait