CIREBON – Penyesuaian harga gas bumi dikeluhkan konsumen. Kendati demikian, pengenaan harga gas tersebut dikarenakan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sudah tidak melakukan penyesuaian sejak 2007.
Dijelaskan, Strategic Stakeholder Management Representative Jakarta melalui Sales Area Head PT PGN Cirebon, Makmuri harga gas tetap sama selama 13 tahun. Namun dengan penyesuaian terbaru, besaran harga gas bumi masih kompetitif.
“Harganya masih di bawah harga LPG kemasan 3 kilogram untuk RT-1 dan di bawah LPG 12 KG untuk pelanggan RT-2,” kata Makmuri, kepada Radar Cirebon, Selasa (18/2).
Terkait penetapan harga gas dilakukan oleh BPH Migas. Sedangkan mekanismenya melalui prosedur survei terlebih dahulu dan public hearing dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten. Selain Cirebon, penyesuaian harga gas juga dilakukan di beberapa wilayah juga seperti Depok, Pasuruan, Karawang, dan lainnya.
Pelanggan Jargas dan PSI di wilayah lain telah menggunakan harga gas Rp4.250/m3 sesuai dengan ketetapan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tahun 2016, sehingga untuk menghindari disparitas harga, dilakukan penyesuaian harga secara langsung.
“PGN menyampaikan pemberitahuan mengenai penyesuaian harga ke pelanggan melalui surat dan SMS blast,” imbuh Makmuri melalui press release tertulis.
Ditambahkan, BPH Migas telah melaksanakan public hearing tentang rencana penyesuaian harga gas pada 25 Oktober 2019. Termasuk mengundang Pemerintah Kota Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Cirebon. (awr)