CIREBON – Di balik keterbatasannya, 10 orang penyandang disabilitas ini ternyata mampu untuk membuat kue kering yang menarik. Kue nastar, kastengel hingga semprit berhasil dibuat oleh penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara ini.
Mereka merupakan peserta pelatihan tata boga yang digelar di LPK Annida, Jalan Wanagati Kelurahan Karyamulya. Meskipun dalam menerima intruksi para pembimbing harus dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat, namun mereka dengan cepat mencerna dan melaksanakan arahan.
Kepala UPT Liposos, Panti Persinggahan, dan LBK Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kota Cirebon Astawi SE menjelaskan, pemerintah sendiri memberikan perhatian kepada para penyandang disabilitas dengan cara pemberdayaan dan juga santunan. Salah satunya dengan program Kula Eksis.
Kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan bagi para penyandang disabilitas agar mereka mempunyai keterampilan.
Kula Eksis atau Kelompok Warga Peduli Ekonomi Disabilitas merupakan upaya Pemerintah Kota Cirebon dalam memberdayakan penyandang disabilitas agar mampu bersaing dan berperan dalam peningkatan kemandirian ekonominya.
Selain itu, Kula Eksis bertujuan untuk meningkatkan kulitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2020.
Ia berharap kegiatan ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas. Pasalnya selama ini, masih terjadi diskriminasi. Khususnya dalam kesempatan memperoleh lapangan pekerjaan dan hak-hak pelayanan lainya.
“Yang terpenting adalah bagaimana mereka punya niat dan mau diarahkan. Karena kita juga akan berusaha membantu memasarkan produk mereka,” pungkasnya. (awr)