Double Track PT KAI 436 Km Telan Biaya Rp9,8 Triliun

Selasa 18-06-2013,09:32 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SURABAYA- Proyek pembangunan rel kereta api jalur ganda (double track) lintas utara Jawa terus dikebut. Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan proyek tersebut kelar akhir tahun ini. Double track itu membentang dari wilayah Jawa Timur ke Jawa Tengah. Tepatnya mulai Surabaya, Bojonegoro, Semarang, Pekalongan, hingga Brebes, dan Cirebon. Panjang total jalur ganda tersebut 436 kilometer (km) dengan nilai proyek Rp9,8 triliun. Sayang, proyek itu terancam molor lantaran pembebasan lahan pada beberapa spot (titik) sepanjang jalur rel belum klir. Kemarin (17/6) Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono bersama Staf Ahli Wakil Presiden Mohamad Ikhsan dan Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan meninjau langsung pembangunan rel KA jalur ganda Surabaya\"Bojonegoro\"Semara ng. Rombongan berangkat dari Stasiun Pasar Turi, Surabaya, menuju Stasiun Tawang, Semarang. Dari peninjauan itu, diketahui masalah utama\"yang menghambat pengerjaan double track tersebut adalah pembebasan lahan. \"Kami ingin ini segera diselesaikan dengan musyawarah, negosiasi, atau konsinyasi (pengadilan),\" kata Bambang. Dilihat dari laporan, lanjut Bambang, pengerjaan sudah mencapai 85 persen. Termasuk upaya-upaya pembebasan lahan. \"Sebenarnya jika dirunut dari sini (Surabaya, Red), jalur double track sudah nyambung. Tinggal mengerjakan detailnya,\" katanya. Berdasar pengamatan Jawa Pos (Radar Cirebon Group), ada beberapa rumah yang terlalu mepet dengan rel atau menempati lahan\"yang akan dibangun sebagai double track. Pemandangan seperti itu cukup banyak terlihat di sepanjang jalur Surabaya sampai Bojonegoro. Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengakui bahwa pembangunan double track Surabaya-Bojonegoro agak terlambat jika dibandingkan dengan yang lain. \"Tapi, kami upayakan semuanya selesai tepat waktu,\" tutur dia. Pada prinsipnya, masyarakat ingin menjual tanah masing-masing. Namun, mereka belum sepakat soal nilai ganti rugi. \"Yang tinggal di pinggir-pinggir rel. Masyarakat juga sadar bahwa itu bukan tanah mereka. Untuk menggusur mereka, kami harus menyediakan tempat sementara sebelum proses eksekusi,\" terang Tundjung. Sejauh ini, beberapa double track sudah dioperasikan. Salah satunya adalah jalur Losari-Waruduwur (Cirebon). Ada juga yang siap dioperasikan akhir bulan ini. Yakni, jalur Pekalongan-Ujung Negoro sepanjang 15 km. \"Ada beberapa lagi yang hampir rampung. Namun, karena eksekusi lahan belum selesai, pembangunannya terhambat,\" tambah Kasi Telekomunikasi dan Kelistrikan, Yunanda. Jalur Surabaya-Bojonegoro, misalnya, baru tergarap 59 persen. Sedangkan double track Bojonegoro\"Semarang sepanjang 208 km sudah rampung 85 persen. \"Akhir September ini saya yakin selesai. Saya hanya butuh satu bulan lagi untuk pengerjaan fisik,\" kata Kasatker Pembangunan Hendy Siswanto. Tundjung menyatakan, dampak positif keberadaan double track adalah frekuensi perjalanan kereta api meningkat dari 78 kali menjadi 200 kali. \"Juga untuk keselamatan perkeretaapian dan penumpang serta memperpendek waktu tempuh Surabaya-Jakarta yang 11 hingga 12 jam menjadi hanya delapan jam,\" terangnya. Selain angkutan penumpang, double track itu juga mengakomodasi angkutan barang. Dengan harapan naik tiga kali lipat dari biasanya. \"Kami optimistis Desember mendatang kelar,\" katanya.  (ade/ren/zal/c11/ca) FOTO: IST/RADAR CIREBON PENYELESAIAN. Pekerja melakukan penyelesaian pekerjaan double track menuju Kota Cirebon, kemarin. Jalur ganda yang membentang dari Surabaya menuju Jakarta, ditargetkan beroperasi tahun ini.

Tags :
Kategori :

Terkait