Deviden Cashback

Rabu 26-02-2020,05:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

”Deviden tidak dibagi untuk terus menjadi laba ditahan. Uangnya untuk pengembangan perusahaan,” ujar Hanjar.

Itulah sebabnya modal dasar PT Pengayom yang awalnya hanya Rp 250 juta kini sudah menjadi Rp 5 miliar. Dengan omzet yang sudah di atas Rp 100 miliar.

Memang Hanjar sangat mengeluhkan soal pajak. ”Ini kan usaha tani. Masih awal dan kecil. Tapi kami harus membayar pajak yang besar,” ujar Hanjar.

Saya jawab: Itulah konsekuensi lembaga berbentuk PT.

Apalagi kalau semua selisih harga tadi --yang jadi cashback tadi-- dimasukkan sebagai laba. Laba perusahaan menjadi terlihat besar. Tagihan pajaknya pun besar.

Mungkin, demi pengembangan usaha tani ini, Hanjar harus bisa mencari cara bagaimana agar cashback itu tidak dibukukan sebagai laba. Yang penting jangan menggelapkan pajak.

Tapi biarlah Hanjar tidak usah dibantu. Tidak usah pula diberi nasehat. Biarlah ia kebentur-bentur seperti itu. Ia masih muda. Umurnya 33 tahun. Ia sangat cerdas. Bisa belajar sendiri dari keterjepitannya itu.

Bantuan hanya akan memanjakannya dan akhirnya melemahkannya. Biarlah kalau PT Pengayom itu nanti besar --dan melegenda-- itu adalah prestasinya dan prestasi timnya.

2

Perjalanan Hanjar memang masih panjang. Mungkin masih akan banyak kelokan dan tanjakan di depan.

Ia pasti akan menghadapi persaingan kejam dari swasta. Termasuk dari sembilan naga. Biarlah ia menjadi naga kecil dulu di Wonogiri --siapa tahu kelak bisa jadi naga besar. (dahlan iskan)

Tags :
Kategori :

Terkait