Banjir Indramayu Surut, Warga Bersihkan Rumahnya

Rabu 26-02-2020,11:12 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU – Banjir di Kecamatan Patrol dan Sukra, Kabupaten Indramayu, sudah mulai surut. 

Warga kini disibukan dengan aktivitas membersihkan rumah, karena banyak lumpur dari sisa genangan banjir. 

Pantauan Radar Indramayu, Rabu (26/2/2020) di Desa Bugel dan Sukahaji, warga juga terlihat ada yang membereskan perabotan rumahnya.

Lukman, warga korban banjir Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol mengatakan, pada musibah banjir kemarin, rumahnya terendam dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter. Akibat banjir sejumlah perabotan rumah tangganya rusak.

\"Saat air datang dan masuk rumah, kita menyelamatkan perabotan elektronik, kursi, kasur dan perabotan lain terendam,\" tuturnya, saat ditemui Radar Indramayu. 

Sundarih, korban banjir di Blok Sukawera, Desa Bugel menanbahkan, banjir yang terjadi Senin (24/2) mulai surut Selasa (25/2) sore. Dampak banjir tersebut rumahnya dipenuhi lumpur dan sampah. 

\"Rumah saya dekat jalan. Air dari banjir awa sampah. Saya dan keluarga membersihkan rumah dari semalem dan baru siang ini selesai. Capek,\" ungkapnya. 

2

Di tempat terpisah Camat Patrol, Teguh Budiarso mengungkapkan, di wilayahnya banjir menerjang tiga desa, yakni Bugel, Sukahaji dan Limpas. 

Banjir berdampak ratusan rumah warga dan bangunan sekolah serta infrastruktur jalan terendam.

“Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini,” kata Teguh. 

Data yang diterima dari hasil pengecekan oleh pemerintah desa, untuk jumlah rumah warga yang terendam di tiga desa tersebut tercatat ada sbanyak 1,159 unit rumah warga yang terendam banjir. 

Rinciannya, Desa Bugel rumah terendam sebanyak 608, sedangkan Desa Sukahaji ada 380 unit rumah dan Limpas 171 rumah yang terendam banjir.

Sementara itu, Camat Sukra, Drs H Achmad Mansyur MSi menjelaskan, di wilayahnya ada tiga desa yang terdampak banjir, yakni Desa Bogor, Karanglayung dan Sumuradem. 

Banjir yang disebabkan lupan tiga sungai itu merendam 1.500 unit rumah warga. Banjir terparah terjadi di Desa Bogor, dengan ketinggian air sekitar 60 sentimeter dan rumah terendam sebanyak sekitar 1.000 unit. 

Sementara Karanglayung 300 unit dan Sumuradem 200 unit rumah yang terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter. Selain rumah, banjir juga merendam balai desa dan gedung sekolah dasar.

Tags :
Kategori :

Terkait