Bupati Sentil Kades, Jangan Asal Berhentikan Seluruh Perangkat Desa

Rabu 26-02-2020,19:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN -  Banyak timbulnya masalah pasca para kepala desa (kades) baru terlantik, cukup membuat kesal Bupati Kuningan H Acep Purnama. Terutama masalah kades yang seenaknya membabat  seluruh perangkat desa lama, lalu menggantinya dengan yang baru.

“Hampir setiap hari saya dapat keluhan. Ada kades memberhentikan aparat desanya semua, lalu mengangkat perangkat desa baru tanpa memenuhi ketentuan,” tutur Acep di sela Workshop Pengembangan Budaya Kerja Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkab Kuningan di Hotel Purnama Mulia, Cigugur, Selasa (25/2).

Maka Ia langsung memanggil kades baru tersebut, termasuk Badan Pemusyawaratan Desa (BPD)nya. Sayang Ia mengaku tidak memanggil bagian hukum karena lupa. Ia ingin ke depan jangan sampai ada lagi kades melakukan pergantian secara total tanpa mengacu pada aturan. Juga jangan merotasi perangkat tanpa ketentuan.

“Jangan sampai karena waktu pilkades tidak mendukung, saat sudah dilantik kades membabat habis aparatnya,” tandas dia.

Acep mengaku setelah pelantikan masal kades terpilih, banyak persoalan muncul. Yang muaranya datang ke bupati dan wakil bupati. Maka ke depan diperlukan sebuah perangkat efektif untuk menetralisir persoalan-persoalan.

Terkait dengan workshop bertema “Etika pelayanan dan pergaulan internasional pejabat publik untuk peningkatan citra positif Kuningan” dengan peserta para pejabat eselon II tersebut, Ia meminta ASN meningkatkan etos kerja, seriuskan kinerja. Awasi anak buah dengan baik. Jika ada persoalan segera selesaikan.

Tataran elit ring satu dua tiga pada instansi pemerintah daerah harus memberikan contoh baik. Jangan sebaliknya. “Ingat dana TPP penghasilan kita itu luar biasa. Kalau tidak menghasilkan karya, terlalu itu,” katanya.

2

Sebaiknya, selesaikan seluruh persoalan yang ada di tengah masyarakat, jangan ditumpuk. Jangan menganggap kerja sudah maksimal kalau masih banyak persoalan. Sebuah keberhasilan bisa dilihat manakala bekerja sudah terasa tenang dan nyaman. Semua kembali pada budaya kerja.

“Bicara budaya kerja, urusannya hati. Buatlah program, kerja keras hingga tuntas. Satu lagi, harus ikhlas. Dengan ikhlas, bekerja akan terasa enjoy dan nikmat. Akan selalu ada balasan baik, ketika kita menyelesaikan persoalan dengan baik,” katanya lagi.(tat)

Tags :
Kategori :

Terkait