CIREBON - Fachry Syakir Ramadhan, balita penderita infeksi selaput otak, terbebas dari koma dan telah dipindahkan ke ruang observasi Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Cirebon sejak Senin (24/2). Maski membaik, namun bocah empat tahun itu belum sepenuhnya pulih.
Anak dari pasangan Enan Zainal Muttaqin (39) dan Supinah (35) itu belum bisa di ajak berbicara. Aktivitasnya ketika terbangun, hanya menangis dan memandang ke arah atas ketika tangis tersebut terhenti. Anggota tubuh lainnya, tidak banyak yang bisa digerakkan kecuali kaki.
“Kata dari rumah sakit, kondisinya sudah stabil. Tapi saya belum yakin. Entah, mungkin sayanya saja yang tidak mengerti,” kata Zainal, kepada Radar Cirebon, Selasa (25/2).
Zainal pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah meringankan beban keluarganya. Sebab, sejak informasi mengenai keadaan Fachry beredar, sejumlah pihak mendatanginya untuk memberikan bantuan.
“Kemarin (Senin, red) ada yang datang ngasih uang, katanya dari hamba Allah,” tuturnya.
Sampai saat ini, Zainal belum mengetahui rincian biaya yang harus di bayar kepada pihak rumah sakit. Namun, ia telah menggelontorkan uang dari bantuan demi bantuan yang diterima, sebesar Rp9,5 juta.
“Belum tau berapa yang harus di bayar, tapi uang Rp9,5 sebagai deposit katanya,” ungkapnya.
Fachry sekarang mulai menunjukkan respons. Dia menangis ketika pihak keluarga membisikkan pesan di telingannya.
“Fachry itu anaknya aktif banget sebelum terjadi seperti ini. Sekarang ya hanya bisa tidur, menangis dan hanya kakinya saja yang bergerak,” ucapnya.
Sementara itu, Supinah mencoba tegar dan menerima kenyataan. Ia yakin, suatu saat anaknya bisa sembuh dan kembali beraktivitas bersama teman-teman dan kakak-kakaknya di rumah. “Amin, mudah-mudahan bisa segera pulang dan sembuh,” terangnya. (ade)