Arab Saudi Tangguhkan Visa Umrah, Pengusaha Cirebon Ketar-ketir

Jumat 28-02-2020,11:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Wakil Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Provinsi Jawa Barat ini juga sudah meminta jamaah menerima dan memahami kondisi ini dengan penuh kesabaran dan tawakal. Dengan adanya penangguhan ini, kata Ustad Dede, diharapkan jamaah tidak melakukan pembatalan, tapi melakukan penjadwalan ulang waktu keberangkatan ke Tanah Suci.

“Kami juga tetap melakukan koordinasi dengan DPP AMPHURI mengenai perkembangan informasi selanjutnya. Termasuk melaporkan kepada DPP dan atau DPD mengenai jumlah calon jamaah umrah yang terdaftar, baik yang sudah mendapatkan visa, tiket, atau yang belum,” jelasnya.

AMPHURI, kata Ustad Dede, tetap melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Antara lain Kedubes Saudi di Jakarta, Kemenag, Kemenlu, Kemenkes, Ditjen Imigrasi, maskapai, dan provider visa di Saudi.

Dia mengaku akan memberangkatkan jamaah umrah sebanyak 80 orang pada tanggal 4 Maret 2020. Ia berharap sebelum tanggal 4 Maret Saudi sudah membuka kembali layanan jamaah umrah.

Sementara itu, Mutowif Salam Tour, Ustad Basuni yang saat ini bermukim di Jeddah mengatakan per hari Kamis (27/2) kondisi di Jeddah masih kondusif dan tidak terpengaruh dengan penghentian umrah. Bahkan menurutnya, hingga pukul 16.55 masih ada kedatangan pesawat Saudi Airlines dengan nomor SV 819 yang landing di Jeddah.

“Kalau dari pantauan saya di Jeddah, hari ini (kemarin, red) masih bisa masuk. Kebetulan guidenya dari kita. Ada rombogan yang datang dan bisa masuk,” bebernya.

Namun demikian, Basuni belum bisa melihat situasi di Madinah. Karena jarak yang jauh sehingga informasi dari Madinah belum ia dapatkan.

”Kalau bandara di Madinah saya belum dapat informasinya. Kita masih konfirmasi ke teman-teman yang di sana,” tukasnya.

2

Kondisi yang sama juga dialami Syakira Tour. Owner Syakira Tour Rickie Ferdinansyah mengatakan, hanya bisa pasrah dan menunggu keputusan Saudi. Dia mengaku pihaknya akan memberangkatkan jamaah pada 5 Maret mendatang. Atas pelarangan ini, dirinya tak bisa berbuat banyak.

“Kini kita tetap melakukan komunikasi kepada calon jamaah, menjelaskan tentang kondisi yang sebenarnya,” kata Rickie kepada Radar Cirebon, Kamis (27/2).

Ia menegaskan Syakira Tour tetap mengedepankan pelayanan kepada calon jamaah. Termasuk ketika kemungkinan hingga tanggal 5 Maret mendatang tetap tidak bisa berangkat ke Tanah Suci, maka Syakira Tour akan siap refund (pengembalian uang) ke calon jamaah umrah.

“Kami siap melakukan refund (pengembalian uang, red) apabila jamaah memang tidak bisa berangkat,” tegasnya.

Terpisah, suasana pelayanan penerbitan rekomendasi umroh masih berjalan normal di kantor Kemenag Kabupaten Cirebon. Bahkan kemarin masih menerbitkan rekomendasi untuk salah satu syarat pembuatan paspor di Imigrasi.

“Kita didaerah belum dapat pemberitahuan apapun. Masih menunggu informasi lebih lanjut terkait apa yang harus dilakukan dengan kejadian ini,” ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Cirebon Drs Khidir.

Senada dikatakan oleh Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon Jajang Badruzaman. Ia  meminta pengelola biro perjalanan umrah Kota Cirebon untuk proaktif dalam menyampaikan informasi kepada calon jamaah.

“Kebijakan ini pastinya akan berdampak. khususnya untuk travel yang sudah menjadwalkan keberangkatan dalam waktu dekat. Karena semuanya sudah dipersiapkan booking pesawat, logistik, katering dan sebagainya,” ungkap Jajang.

Tags :
Kategori :

Terkait