Skuad Honda DBL All Star 2019 Pulang ke Tanah Air

Sabtu 29-02-2020,07:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

LOS ANGELES – Setelah menjalani serangkaian pelatihan dan turnamen, skuad Honda DBL Indonesia All Star 2019 akhirnya merasakan liburan. Mereka dibawa ke Venice Beach untuk melepas ketegangan sekaligus persiapan kembali ke tanah air.

Selama di Venice Beach, skuad DBL All Star dibebaskan melakukan aktivitas apapun. Beberapa di antara mereka memilih menikmati keindahan Venice Beach dengan berfoto ria. Ada juga yang bermain sepak bola dan American Football di pasir pantai.

Nama Venice Beach cukup terkenal karena selama ini beberapa film Hollywood menggunakan latar belakang kawasan pantai ini. Salah satu di antaranya adalah film Once Upon a Time in Venice (2017), Venice Underground (2005), dan salah satu yang melegenda adalah Baywatch (1989-2001).

Salah satu skuad All-Star 2019, Calsen Vierry, mengaku senang bisa datang ke Venice. \"Selain pantainya keren dan nyaman, fasilitasnya tertata. Ada lapangan basket dan playground lainnya. Kalau Pantai Kuta ada seperti itu (playground) pasti tidak kalah juga,\" ujar student athlete asal SMA Gloria 1 Surabaya itu.

Keseruan selama di Venice Beach juga diungkapkan oleh Mellisa Erika. \"Rasanya dapat pengalaman berbeda aja bisa datang ke Venice. Apalagi tadi sempat main American Football,\" ujarnya. Dia kagum melihat keindahan pantai tersebut. \"Pantainya besar, playground-nya luas. Ada lapangan basket sampai track larinya,\" imbuh Mellisa.

Setelah puas bermain di pantai, skuad All Star kemudian diberi kesempatan berbelanja. Mereka diajak ke salah satu kompleks perbelanjaan terbesar di Los Angeles, Citadel Outlets. Lalu, Selasa (25/2) waktu setempat, skuad All Star kembali diajak jalan-jalan. Salah satu tujuannya adalah ke Universal Studios. Setelah itu, tim akan bertolak kembali ke tanah air.

DBL Indonesia memberikan beberapa pilihan tempat rekreasi yang bisa dikunjungi para pemain. Dari voting yang dilakukan, mayoritas memilih pergi ke Universal Studios. \"Kalau Universal Studios lebih seru. Banyak spot yang cocok untuk seru-seruan. Kalau Disney kan lebih untuk foto-fotoan saja, dan wahananya lebih untuk anak kecil,\" ujar Amelia Ryan Ayu Ardhany.

2

Amel memilih menjelajah keseruan Universal Studios bareng-bareng temannya yang lain. \"Kita tadi bersepuluh sih. Yang paling lama didatangi pas di Harry Potter,\" imbuh student athlete asal SMAN 8 Malang itu.

Di wahana \'Harry Potter and the Forbidden Journey\' ada banyak keseruan yang bisa dijajal skuad All Star. Pengunjung wahana itu diajak untuk menyusuri lorong-lorong dan koridor Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry. Di sana pengunjung bisa melihat ruangan Dumbledore atau Gryffindor Common Room. \"Juga yang seru itu pas naik sapu terbang Harry Potter,\" imbuh Felichia Huang Alvira.

Student athlete asal UPH College Tangerang itu mengaku senang bisa datang ke Universal Studios Hollywood di Los Angeles. Menurut dia, wahana di sana lebih seru, plus lebih besar dibanding dengan yang ada di Singapura.

\"Aku pernah yang ke Singapura. Menurutku jauh lebih besar ini. Dan di Singapura nggak ada Harry Potter-nya,\" ujar pemain yang akrab disapa Felis itu.

Jika Amel dan Felis senang dengan Harry Potter, beda lagi dengan William Hardi Dinata. Pemain asal SMA Santu Petrus Pontianak itu mengaku sangat menikmati keseruan di wahana \'Revenge of the Mummy – The Ride\'. \"Seru dan menantang banget pas di Mummy itu,\" ucapnya.

Usai ke Universal Studios, skuad All Star langsung menuju ke Los Angeles International Airport untuk kembali ke tanah air. Sebelum mendarat ke Jakarta, skuad All Star akan terlebih dulu transit di Taiwan Taoyuan International Airport.

Terpisah, salah satu pelatih All-Star 2019, Athini Mardlatika El Hassan berharap anak asuhnya bisa mengambil banyak pelajaran selama di Amerika Serikat. Ilmu yang didapat itu nantinya bisa ditularkan ketika mereka kembali ke daerahnya masing-masing.

\"Mudah-mudahan saat balik ke daerah masing-masing mereka bisa mengevaluasi apa kekurangan selama ini. Dan menutup kekurangan itu dari yang dipelajari di sini (Amerika Serikat),\" ungkap pelatih yang biasa disapa coach Tika itu. (mid)

Tags :
Kategori :

Terkait