Travel Umrah Pantau Jamaah di Makkah

Sabtu 29-02-2020,10:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

LARANGAN masuk Tanah Suci membuat waswas travel umrah dan jamaahnya. Bagi mereka yang sudah lolos masuk Makkah atau Madinah, masih diizinkan umrah. Tapi, jumlah yang gagal berangkat sangat banyak. Hingga kemarin belum ada kepastian kapan Arab Saudi mencabut larangan itu.

Dalam ketidakpastian ini, pihak travel umrah juga sibuk memantau jamaah mereka yang sudah telanjur masuk Makkah atau Madinah. Seperti yang dilakukan PT Samira Ali Wisata Cabang Cirebon. Kepala Cabang PT Samira Ali Wisata Cabang Cirebon Yuli Nirmala melakukan video call dengan salah satu tour leader yang mendampingi jamaah umrah di Makkah.

Melalui video call, Yuli menanyakan kabar jamaah umrah kepada Novi selaku tour leader. Menurut Yuli, Novi membawa jamaah satu bus. Mereka melakukan perjalanan dari Bali ke Turki, kemudian terbang ke Makkah.

“Terbang ke Turki hanya transit jalan-jalan selama 12 jam, kemudian masuk ke pesawat jam 7 malam waktu setempat langsung ke Makkah selama 3 jam. Tepat malam 27 Februari sudah tiba di Makkah. Jadi jamaah masih lolos dan tidak terjadi apa-apa sebelum terbitnya  larangan terbang ke Saudi,” kata Yuli kepada Radar Cirebon, kemarin.

Sementara Novi melalui sambungan langsung video call dari Masjidilharam mengaku kondisi jamaah tetap sehat. Dia mengatakan saat masuk bandara pemeriksaan tidak terlalu ketat. “Alhamdulillah jamaah umrah kami dalam kondisi sehat. Mereka senang karena bisa menunaikan ibadah umrah sebelum terbitnya larangan dari Saudi,” kata Novi sambil menunjukkan suasana di areal Masjidilharam.

Yuli dalam kesempatan itu juga mengaku mendapatkan kabar dari maskapai penerbangan Saudi Arabia Airlines, di mana kabarnya rute akan kembali dibuka tanggal 14 Maret 2020. “Kita sampaikan ke jamaah untuk berdoa. Kabar dari maskapai, penerbangan dibuka lagi 14 Maret. Kalau benar, dengan demikian praktis sejak tanggal 27 Februari sampai 13 Maret tidak bisa terbang ke sana,” beber Yuli.

Radar Cirebon juga sempat melakukan wawancara via telepone selular dengan jamaah umrah asal Kabupaten Kuningan, Abdul Jabar. Ia sudah sekitar 5 hari berada di Kota Makkah.  Menurutnya, jamaah yang saat ini berada di Kota Makkah masih bisa beraktivitas seperti biasa dan tak ada batasan dalam pelaksanaan ibadah.

2

“Saya sudah lima hari. Dari mulai kedatangan sampai sekarang sedang persiapan bergeser ke Madinah, tidak ada hal-hal yang berbeda dari biasanya. Di Masjidilharam juga tidak ada pemasangan alat pendeteksi atau apapun. Semuanya seperti biasa,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa hari terkahir ia mendengar jika jamaah Indonesia dan negara lainnya tidak bisa masuk Kota Makkah akibat langkah antisipasip pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk mengantisipasi sebaran virus corona. Ia pun mengaku sudah mendapatkan informasi jika saat ini jamaah yang dari Madinah belum bisa masuk ke Makkah dan dikabarkan tertahan di beberapa titik perbatasan.

Seperti di tempat mengambil miqat di Bir Ali dan di perbatasan antara Makkah dan Madinah. “Info yang saya terima dari Madinah tidak bisa masuk ke Makkah. Tapi pastinya belum tahu. Saya juga sedang persiapan geser ke Madinah karena jadwal di Makkah sudah selesai,” bebernya.

Pada kesempatan lain, Direktur Al Bahja Tour And Travel Ustad Rifki Fauzi mengatakan penutupan ini bersifat sementara. “Ini sifatnya sementara saja. Saya yakin tidak lama. Insya Allah gak lama kita start lagi,” ujarnya kepada Radar, kemarin.

Optimisme serupa juga disampaikan owner Al Bustomi Travel And Tour HM Ujang Bustomi. Ia berkeyakinan jika dalam waktu dekat status penghentian umrah segera dicabut. “Resminya tentu kita menunggu pemberitahuan dari Arab Saudi. Tapi keyakinan saya, dalam waktu dekat sudah dibuka lagi. Setelah otoritas di sana memasang alat pendeteksi virus corona,” katanya.

Terpisah, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Cirebon Jajang Badruzaman mengakui belum ada perkembangan terbaru terkiat larangan penerbangan umrah. “Hingga sekarang (kemarin, red) belum ada kabar terbaru tentang kapan larangan itu akan dicabut Saudi,” kata Jajang. (abd/dri)

Tags :
Kategori :

Terkait