Warga Desa Sayana Geruduk Camat

Minggu 01-03-2020,06:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Tak tuntas kisruh penggunaan anggaran di tingkat desa, puluhan tokoh dan warga Desa Sayana geruduk Kantor Camat Jalaksana, Jumat (28/2). Mereka mengadukan persoalan pelik dugaan penyelewengan dana desa, sekaligus meminta Camat Jalaksana Toni Kusumanto menjadi mediator.

Puluhan warga tiba di kantor camat pukul 9.00 WIB dengan menggunakan mobil pikap. Kedatangan banyak warga, cukup membuat aparat kecamatan terkejut. Tapi oleh camat, mereka langsung diarahkan ke Ruang Kerja Camat untuk diskusi.

Ingin persoalan cepat selesai, camat memanggil seluruh pihak terkait di desa. Mulai kepala BPD, LPM, karang taruna desa, kepala desa baru dan kepala desa lama. Karena ruang kerja camat sempit, tidak semua warga bisa masuk. Akibatnya, sebagian memilih menunggu tertib di luar.  

Sayang, proses konfrontir tertutup. Media dimintai maklum untuk tidak masuk dulu, sebelum persoalan selesai. “Enggak ada masalah apa-apa sebenarnya. Hanya mediasi, ada pihak A dan pihak B ingin mengetahui kebenaran, lalu kita konfrontir. Kita mediasi supaya cepat selesai,” terang Camat Jalaksana Toni Kusumanto, saat sejenak keluar ruangan menemui Radar Kuningan.

Camat tidak mau menyebutkan dulu inti persoalan detail warga Desa Sayana ini. Secara umum hanyalah persoalan efek dari politik desa pasca pilkades. Meski begitu, Ia sudah menegaskan urusan politik desa sudah tuntas, dan kepala desa baru harus fokus dalam penyelenggaraan desa.

“Ini lebih kepada dampak politik desa. Tapi insya Allah selesai. Kita selesaikan. Tugas camat kan ikut menjaga stabilitas, menjaga ketentraman desa,” kata dia.

Ketua Karang Taruna Desa Sayana Leman Sulaeman, menjelaskan bahwa di desanya memang tengah panas terkait dugaan penyelewengan dana desa oleh kepala desa lama. Banyak slot anggaran tidak direalisasi optimal. Salah satunya pembangunan aula desa.

2

“Aula desa anggarannya Rp400 juta. Harusnya bisa selesai, dan awal Februari 2020 ini serah terima kunci. Tapi jangankan itu, kondisinya juga masih jauh dari selesai. Belum dikeramik, belum dicat, temboknya masih mentah. Pak Camat saja merasa sudah dibohongi kepala desa lama,” beber dia, saat dikonfirmasi tengah berada di halaman Kantor Kecamatan Jalaksana.  

Menurut dia, banyak persoalan desa saat dipimpin kepala desa lama. Bahkan Ia bersama kepala desa baru memperhitungkan anggaran pembangunan ketika dipimpin kades lama menguap, atau hilang hingga Rp600 juta. Sehingga sangat merugikan warga Desa Sayana.

“Kawan media bisa lihat langsung hasil pembangunan kepala desa lama yang belum tuntas. Silakan berkunjung ke desa,” ajak Leman, diamini warga Desa Sayana lain.(tat)

Tags :
Kategori :

Terkait