PERAN besar para kepala sekolah (kepsek) akan diuji pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2013 ini. Sebab, segala kebijakan dan pertanggungjawaban dibebankan kepada kepsek di sekolah masing-masing. Karena itu, Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM berkoordinasi dengan kepala Polres Cirebon Kota untuk menugaskan polisi menjaga para kepsek. Seluruh kepsek SMP, SMA, dan SMK di Kota Cirebon dikumpulkan di aula SMKN 1 Cirebon Jl Perjuangan, Selasa (18/6). Selain Ano, hadir pula Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH, Kepala Disdik Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi, dan pejabat disdik lainnya. Dalam pernyataannya di hadapan para kepsek, Ano sudah berkoordinasi dengan kapolres Ciko untuk menugaskan polisi agar menjaga kepsek. “Untuk menjaga keamanan kepala sekolah dari pihak tidak bertanggung jawab, kapolres siap membantu. Baik pengamanan terbuka maupun tertutup,” ucapnya. Terpenting, kata Ano, kepsek tidak boleh keluar dari Peraturan Wali kota (Perwali) PPDB 2013. Ditekankan, tidak boleh lagi terjadi PPDB jilid dua. Jika ada pemaksa kehendak yang ingin menitipkan siswa baru, kepsek segera komunikasikan dengan disdik. Bila perlu, langsung laporkan kepada wali kota atau wawali. Selain itu, Ano menegaskan, sekolah dari SD sampai SMA, dilarang memungut biaya pendaftaran, dengan alasan apa pun. “Satu rupiah pun tidak boleh. Kalau tidak mengikuti kebijakan pimpinan, akan ada risikonya,” ancam wali kota. Bagi sekolah yang sudah memungut biaya pendaftaran untuk siswa baru, harus segera dikembalikan. Jika tidak, sanksi pemecatan siap menunggu. Penetapan kuota 90-10, kata Ano, dilalui dengan perdebatan panjang. Meskipun dipertahankan, ada syarat ketat diberlakukan. Untuk pengawasan PPDB, akan dilakukan antara pemkot, dewan, pancamitra dan inspektorat. Ada yang dihapuskan dari perwali PPDB 2012 lalu, yakni bina lingkungan. Alasannya, tolok ukurnya sangat sulit. “Tidak ada bina lingkungan. Diganti khusus warga miskin,” terangnya. Dengan tolok ukur SKTM, KCMS dan Jamkesda, siswa tersebut sudah bisa disebut miskin. Ano berpesan, kepsek tidak boleh memasukan lebih dari 40 siswa. Jika nekat melakukan aksi titip-menitip siswa baru, kepsek akan mendapatkan urusan yang panjang. Dalam bekerja, katanya, jangan membuat permasalahan. Melainkan memecahkan masalah yang ada. Di akhir pembicaraan, Ano menanyakan kesiapan para kepsek dalam melaksanakan PPDB dengan baik dan benar. “Siaapppp,” jawab para kepsek, kompak. Wawali Nasrudin Azis menambahkan, perwali sudah dirancang dan disusun dengan baik. Seluruh kepsek dan disdik sudah sepakat untuk mengamankan kebijakan yang termaktub dalam Perwali PPDB 2013. Karena itu, Azis berharap agar para kepsek melaksanakannya dengan baik dan maksimal. Terlebih, kata Azis, wali kota telah memberikan arahan agar PPDB tahun ini tanpa jilid dua dan tanpa aksi titip-menitip. Dalam kesempatan tersebut, Azis yang juga mantan ketua DPRD Kota Cirebon itu menyampaikan keluh kesah yang disimpan. Menurutnya, dia merupakan korban PPDB 2012 lalu. “Saya hanya korban. Tahun ini jangan sampai terulang kembali,” ajaknya, bijak. Wawali 2013-2018 itu berbagi strategi menghadapi PPDB 2013 ini. Yakni, mental para kepsek harus siap menerima berbagai macam cobaan dan halangan. Lebih penting lagi, para kepsek jangan menghindar saat hari-hari pendaftaran PPDB. “Kepala sekolah harus ada di tempat. Agar panitia PPDB di sekolah itu menjadi tegar,” ucapnya. Jika kepsek tidak menitip, tak ada alasan rasa takut. Di samping itu, Ano-Azis akan memberikan perlindungan maksimal bagi para kepsek dari pemaksa kehendak. Tidak hanya itu, Azis menegaskan tidak ada kepsek, pejabat disdik sampai kepala disdik yang meninggalkan Kota Cirebon karena rasa takut. Termasuk, nomor telepon genggam agar selalu aktif agar mudah dihubungi dan koordinasi. Jika ada pemaksa kehendak, katakan dengan tegas tidak ada titip-menitip. “Kalau ada kepala sekolah yang titip-menitip, pak wali kota menjanjikan kepala sekolah itu akan digeser,” ancamnya. Begitupula, jika PPDB 2013 ini mengalami masalah seperti sebelumnya, Azis memerintahkan kadisdik untuk menyiapkan kepsek-kepsek baru. Bahkan, dengan Azis akan melabrak siapa pun yang berani membohongi rakyat dengan melakukan aksi titip-menitip. “Jika ada rakyat mengadu ke saya bahwa PPDB online tidak bersih. Jenderal sekalipun saya labrak dan diminta pertanggungjawaban,” ujarnya. Azis meminta para kepsek untuk menyosialisasikan kepada anak didik SD sampai SMA, untuk memastikan tidak ada aksi titip-menitip lagi. (ysf) FOTO: YUSUF SUEBUDIN/RADAR CIREBON SOSIALISASI. Wali Kota Ano Sutrisno, Wakil Wali Kota Nasrudin Azis, Kadisdik Anwar Sanusi dan pejabat lainnya mengumpulkan para kepsek di Aula SMKN 1 Cirebon dalam rangka sosialisasi PPDB online, Selasa (18/6).
Wali Kota Minta Polisi Lindungi Kepsek
Rabu 19-06-2013,09:35 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :