Gadget Bisa Buat Anak Terlambat Bicara

Senin 02-03-2020,06:06 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON - Anak usia dini yang terkontaminasi gadget berpotensi menghambat pertumbuhan. Psikolog Ade Herlina S Dhewantara SPSi merekomendasikan pengenalan gadget pada anak usia dini hendaknya dimulai pada usia 3 tahun, itupun maksimal 30 menit per hari.

“Adanya tumbuh kembang anak yang terlambat bicara, belum tentu karena ada gangguan pada organ mulut dan telinganya. Terlalu dini mengenalkan gadget pada anak juga dapat mengakibatkan anak jadi kurang terstimulasi dalam berkomunikasi,” ujar Ade, saat menjadi pemateri dalam seminar parenting, yang diprakarsai RSIA Cahaya Bunda di Hotel Grage, Sabtu (29/2).

Menurutnya, gadget cenderung dipilih para orang tua untuk membuat anak-anaknya “anteng”. Padahal, langkah tersebut keliru lantaran anak usia dini harus lebih dirangsang untuk berkomunikasi dan dirangsang motorik halus dan kasar, serta interaksi verbal. Hal itu, kata dia akan membentuk karakter anak.

“Jadi kembali ke kitanya, kalau lebih milik membuat anak asal anteng dengan memberi gadget, itu sangat tidak dianjurkan. Kalau kami merekomendasikan pengenalan gadget pada anak usia dini, minimal di usia 3 tahun itupun paling lama 30 menit per hari. Sekarang kan banyak kita lihat anak 2 tahun biar anteng dikasih gadget seharian,” ungkapnya.

Pemateri lainnya dalam seminar tersebut dr Isyanto SpA memaparkan pentingnya memberikan vaksin imunisasi lengkap terhadap anak mulai. Menurutnya, hal ini dapat mencegah terjangkitnya bakteri dan virus yang dapat berkembang menjadi penyakit pada anak.

Humas RSIA Cahaya Bunda Dadi Yudi menambahkan, seminar ini digelar dalam rangka mengedukasi terhadap para orang tua, khususnya yang memiliki anak usia dini yang diharapkan dapat menjadi referensi dan panduan dalam mengawal tumbuh kembang anak dari sisi kesehatan maupun psikologis anak.

“Di RS kami, selain menyediakan fasilitas pelayanan medis, juga rutin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang parenting, maupun wawasan kesehatan lainnya. Tema-tema dalam setiap seminar yang kita gelar selalu dinamis mengikuti kebutuhan dan isu-isu kekinian dalam kesehatan ibu dan anak dan tema lainya,” ujarnya.

2

Dia menambahkan, dalam seminar saat ini pihaknya mengundang 100 peserta secara gratis untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang disampaikan oleh para narasumber dokter dan psikolog yang juga membuka praktik di RSIA Cahaya Bunda. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait