Garuda ‘Ditahan’ 3 Hari di Kertajati setelah Evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess

Senin 02-03-2020,13:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MAJALENGKA - Sebanyak 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Minggu malam (1/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Proses pemindahan para WNI itu berjalan lancar.

Setelah tiba di Bandara Kertajati, mereka melewati tahapan semprot disinfektan. Mereka kemudian diangkut menggunakan 5 bus menuju pelabuhan khusus di area PLTU Indramayu.

Sementara itu, setelah mendarat, pesawat Garuda Indonesia GA8750 (Airbus A330) itu tidak akan langsung melakukan penerbangan. Pesawat itu ‘ditahan’ selama tiga hari di Kertajati untuk proses sterilisasi.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sterilisasi pesawat akan dilakukan selama tiga hari. Tidak hanya pesawat, sterilisasi juga dilakukan di sejumlah area bandara.

“Tiga hari pesawat itu tidak bergerak dari tempatnya untuk sterilisasi oleh Kemenkes. Bandara sendiri juga dilakukan (sterilisasi, red) tapi tidak seintensif pesawat,” jelas Budi saat jumpa pers di BIJB Kertajati, Minggu (1/3).

Proses sterilisasi yang membutuhkan waktu dan area yang luas itulah yang menjadi salah satu alasan BIJB Kertajati dipilih sebagai tempat landing pesawat untuk evakuasi para WNI dari Yokohama, Jepang, itu. Budi menyebutkan, movement penerbangan di Kertajati belum sepadat bandara lain.

Aktivitas penerbangan di BIJB Kertajati setiap harinya berakhir pada pukul 23.30 malam. Sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan proses evakuasi sekaligus sterilisasi.

2

“Bandaranya tidak terlalu ramai. Sehingga pada saat (pesawat evakuasi, red) landing, sudah tidak ada lagi pergerakan,” jelasnya.

Mengenai pemilihan pelabuhan, Budi menyebutkan Pelabuhan PLTU Indramayu dipilih karena dirasa lebih cocok dibanding Pelabuhan Cirebon. Mengingat, aktivitas Pelabuhan Cirebon cukup ramai.

“Cirebon itu pelabuhan umum. Banyak masyarakat di sana dan lebih fit yang di Indramayu,” tuturnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI meminta masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya, dalam proses evakuasi ke Pulau Sebaru, sebanyak 69 ABK itu akan menjalani proses pemeriksaan berlapis yang detail dan teliti.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah mengedepankan kehati-hatian dalam proses evakuasi. Ia menjelaskan, setibanya di BIJB Kertajati, para ABK itu disemprot disinfektan.

Mereka lalu turun melalui pintu belakang pesawat dan langsung masuk ke lima bus RSPAD Gatot Soebroto yang sudah disterilisasi untuk selanjutnya menuju Pelabuhan PLTU Indramayu.

Setibanya di Pelabuhan PLTU Indramayu, para ABK akan kembali disemprot cairan disinfektan, kemudian mulai dinaikkan ke KRI dr Soeharso untuk selanjutnya menuju Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

“Naik kapal, nanti harus mandi dan didisinfektan lagi untuk kemudian kita lakukan pemeriksaan lagi di dalam kapal. Jadi ini sangat detail,” ujarnya dalam konferensi pers di area BIJB Kertajati, kemarin.

Tags :
Kategori :

Terkait