Ekspor Lesu, Tahun 2020 Industri Rotan Masih Nol

Selasa 03-03-2020,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Sempat berjaya di tahun 1997-2004, kini industri rotan tak secemerlang dulu. Meski bahan baku sudah mudah didapatkan kembali pasca ditutupnya ekspor bahan baku, namun permintaan ekspor rotan pun tak sebanyak biasanya.

***

KEPALA Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon, Agus Firmansyah mengakui, saat ini ekspor rotan tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Pasa masa krisis moneter, industri rotan bisa dibilang cukup cemerlang hingga 2007 dan 2008 perkembangannya pun masih bagus. Namun dalam beberapa waktu terakhir, ekspor tak sebagus biasanya. Meskipun tetap ada permintaan. Beberapa pabrik pun mulai menurun jumlah ekspornya.

\"Dulu dalam satu minggu bisa kirim hingga 5 kontainer. Namun sekarang, bisa mengirim 2 kontainer dalam sebulan saja sudah bagus,\" tuturnya saat ditemui Radar Cirebon, kemarin (2/3).

Meskipun bahan baku pembuatan rotan tak sulit didapat, namun produktivitas perajin menurun. Hal ini terjadi, seiring dengan menurunnya permintaan barang. Fakta lain, banyak pabrik rotan yang berdiri juga efek dari perang dagang dunia yang memberikan imbas pada ekspor impor. \"Pada 2019 terasa menurun. Bahkan di tahun ini, belum ada ekspor,\" jelasnya.

Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon sendiri saat ini menjadi tempat menerima hasil produksi rumahan dan pengusaha yang hendak diekspor ke berbagai negara. Di sini, berbagai produk rotan diterima dan dilakukan finishing. Kemudian, dikirim ke berbagai negara yang diminta buyer.

\"Kami membantu para IKM. Hingga saat ini, ada sekitar 50 IKM yakni perajin tetap yang menjadi pengesub barang juga ada sebagian pengusaha,\" ungkapnya.

2

Ia menambahkan, biasanya permintaan rotan meningkat pada bulan April dan Mei. Pihaknya pun berharap, di bulan tersbut permintaan ekspor bisa kembali meningkat.

Sementara itu, di waktu yang berlainan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengungkapkan, selain batik tulis dan kerang, industri rotan menjadi salah satu yang menarik. Tentu, hal ini juga memiliki nilai khusus di mata dunia. Menurutnya, industri rotan ini bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

\"Industri rotan ini menarik, bisa dinamakan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk membuat ekonomi Indonesia, khususnya Ciayumajakuning jadi kuat. Industri seperti ini harus terus digalakan karena memiliki potensi,\" pungkasnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait