CIREBON-Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon meminta keran impor untuk gula dibuka.
Kabid Perdagangan Disdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Heryadi mengatakan, harga gula sekarang antara Rp13-15 ribu/kg, di atas HET sebesar Rp12,5 ribu/kg. Tingginya harga gula, lanjut Dadang disebabkan karena kelangkaan mengingat keran impor belum dibuka. “Dan sekarang belum masa produksi gula,” kata Dadang kepada Radar, kemarin (3/3). Menurutnya, harga gula naik sejak pertengahan Februari 2020. Kenaikan, lanjutnya, bukan karena dampak corona, sebab impor gula berasal dari Brazil sebagai sumber komoditi gula.
“Tapi kalau mau diimpor ke Indonesia, gula diimpor dari Thailand,” terangnya. Diungkapkannya, kebutuhan gula di Kabupaten Cirebon, baik untuk masyarakat maupun industri sebanyak 12.212 ton per tahunnya. “Dan infonya di kementerian sekarang lagi mengumpulkan semua importir gula. Mudah-mudahan kalau impornya sudah masuk, harga gula bisa normal kembali,” imbuhnya.
Diakuinya, produksi gula dari dalam negeri dari dulu tidak mencukupi. Bahkan, di Cirebon hanya dua pabrik untuk produksi gula sedangkan satu pabrik mau ditutup. Sehingga, sebut Dadang, gula impor sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gula di dalam negeri.
Adapun untuk harga bawang putih, sekarang sudah kembali normal, tidak seperti bulan sebelumnya. “Di bulan ini, bawang putih sudah mulai normal antara Rp28-30 ribu per kilogram. Kalau bulan lalu hingga Rp60 ribu per kilogramnya,” tandasnya.
Dadang juga menyinggung untuk kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasaran masih aman dari virus corona. Karena itu, Dadang mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon tidak panik.
“Jadi, warga tidak perlu ikut-ikutan melakukan aksi borong barang, karena isu corona sudah sampai Depok. Sejauh ini, kepokmas di Kabupaten Cirebon masih aman,” terangnya.
Dikatakannya, jika di Kabupaten Cirebon sampai terjadi aksi borong barang kepokmas, akan berimbas pada naiknya harga bahan pokok di pasaran. Dan, hukum pasar tersebut tidak bisa dihindari. “Ketika permintaan meningkat otomatis harga ikut merangkak naik,” jelasnya.
Meski demikian, tambahnya, kalaupun terjadi ada aksi borong karena corona, masyarakat tidak usah panik, karena ketersediaan kepokmas di Kabupaten Cirebon masih aman. “Sejauh ini, kami belum melihat ada warga Cirebon yang melakukan aksi borong barang,” pungkasnya. (sam)