Pendangkalan Setu dan Sungai Ciledug, Tujuh Rumah Langganan Banjir

Kamis 05-03-2020,07:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KUNINGAN - Warga di Gang Setu Saeur, Desa Luragungtonggoh, Kecamatan Luragung, mengeluhkan banjir yang selalu menggenangi pemukiman mereka setiap kali hujan deras tiba. Pendangkalan sungai dan situ atau embung di dekat pemukiman tersebut diduga menjadi penyebabnya sehingga warga berharap ada perhatian dari pemerintah dan pemilik setu untuk mencari solusinya.

Salah satu warga setempat Entin (44) mengungkapkan, saat hujan deras dengan durasi lebih dari dua jam bisa dipastikan kawasan tersebut tergenang air hingga ketinggian mencapai 50 sentimeter. Lokasi pemukiman warga yang berada di cekungan praktis menjadi tempat berkumpulnya air dari berbagai arah, termasuk dari luapan Sungai Ciledug yang kini sudah dangkal.

\"Permukaan air setu dengan aliran Sungai Ciledug sekarang sudah sejajar, sehingga saat hujan deras tiba otomatis air akan meluap dan menggenangi pemukiman warga. Ada tujuh rumah di sepanjang gang ini menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras tiba,\" ungkap Entin.

Entin mengaku kejadian banjir akibat luapan setu dan Sungai Ciledug tersebut menjadi hal yang rutin terjadi setiap musim hujan tiba. Oleh karena itu, para penghuni tujuh rumah langganan banjir tersebut sudah melakukan antisipisasi dengan meninggikan teras dan lantai rumah mereka agar air jangan sampai masuk ke dalam rumah.

\"Tapi kalau hujannya sangat deras dan durasinya hingga tiga jam lebih tetap saja air bisa masuk. Kalau di luar rumah genangan air bisa mencapai paha orang dewasa, dan yang masuk ke rumah bisa semata kaki,\" ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Luragungtonggoh Emnar Maeso Jenar membenarkan kondisi lingkungan di Gang Setu Saeur yang kerap menjadi kawasan langganan banjir. Pihaknya pun kini tengah berupaya melakukan penanganan, salah satunya dengan meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Kuningan dan partisipasi pemilik situ serta masyarakat setempat untuk melakukan penataan kawasan setu dan sungai.

\"Salah satu penyebab pendangkalan Sungai Ciledug adalah kejadian longsor TPT bibir sungai yang masuk wilayah Desa Luragunglandeuh sekitar dua tahun lalu. Oleh karena itu, kami berharap ada partisipasi dari desa tetangga untuk normalisasi, sedangkan untuk pendangkalan setu kami sudah menghubungi pemiliknya. Insya Allah kami dan warga Desa Luragungtonggoh siap bergerak untuk normalisasi sungai dan setu ini setelah ada komitmen dari semua pihak,\" ujar Emnar.

2

Emnar menambahkan pihaknya juga telah melaporkan kondisi aliran sungai dan setu yang menjadi penyebab banjir di Gang Setu Saeur tersebut ke pihak BPBD dan Dinas PUPR. Dia berharap, dinas terkait bisa membantu untuk perbaikan saluran Sungai Ciledug dalam hal perbaikan TPT atau pun normalisasinya.

\"Kami sudah merencanakan untuk pembangunan TPT sepanjang aliran Sungai Ciledug, namun jika hanya mengandalkan dana desa tampaknya akan sulit. Oleh karena itu kami berharap ada bantuan dari Pemkab Kuningan melalui dinas terkait untuk realisasinya agar musibah banjir di Gang Setu ini tidak terjadi lagi,\" ujarnya. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait