Warga Majalengka yang Sempat Diisolasi setelah Pulang Umrah Bukan Kriteria Corona tapi Tetap Dirawat Terpisah

Kamis 05-03-2020,17:15 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

PULANGNYA jamaah umrah asal Majalengka dengan gejala sakit panas dan demam tinggi sempat membuat heboh, karena dikhawatirkan suspect corona. Setelah dirujuk ke RSD Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon, yang bersangkutan dinyatakan tidak masuk kriteria corona atau covid-19.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSDGJ, dr Siti Maria mengatakan, pasien memang tidak masuk kriteria corona. Kriteria yang dimaksud adalah kriteria orang dalam pemantauan (ODP) ataupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Meski demikian, pihak RSDGJ telah mengambil langkah. Yakni dengan melakukan penanganan dan perawatan terpisah dengan pasien lain.

“Kita tidak melakukan isolasi di ruangan isolasi, tapi kita tetap rawat di ruangan biasa dan satu ruangan sendiri,” ujar Maria kepada Radar, Rabu (4/3).

Baca juga: Pulang Umrah Demam Tinggi, Warga Majalengka Diisolasi

Atas pertimbangan ODP dan PDP, pihak RSDGJ tidak melakukan penanganan layaknya pasien suspect corona. Maria menambahkan, pasien wanita lansia ini sebelum melakukan perjalanan ke Tanah Suci telah mengalami batuk-batuk. Kemudian satu hari pasca pulang ibadah umrah, pasien mengalami sakit panas.

Maria mengatakan, pasien perempuan ini tiba di RSDGJ pada Selasa malam (3/3). “Memang kita tidak boleh panik juga dalam menangani ini. Kalau bisa jangan langsung dibawa (ke RSDGJ, red) pasiennya. Ada komunikasi dulu antartenaga kesehatan, sehingga kita bisa mempersiapkan,” kata Maria.

2

Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Majalengka  menjalani perawatan medis dengan penanganan khusus di ruang isolasi RSUD Majalengka, Selasa (3/3). Pasien masuk RSUD Majalengka menjelang subuh sekitar pukul 04.00. Dalam perkembangannya, pasien akhirnya dirujuk ke RSD Gunung Jati Cirebon.

Informasi yang diperoleh Radar menyebutkan, pasien merupakan seorang ibu yang baru pulang menunaikan umrah di Tanah Suci. Pasien mengalami sakit panas dan demam tinggi.

“Sekitar jam 04.00 dini hari pasien masuk dan diisolasi di ruangan Bougenvil RSUD Majalengka. Kami petugas pun harus menggunakan masker karena khawatir,” kata seorang petugas RSUD Majalengka saat berbincang dengan wartawan koran ini kemarin sekitar pukul 13.00 WIB.

Direktur RSUD Majalengka dr H Harizal F Harahap MM melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Perawatan Medis dan Nonmedis RSUD Majalengka dr Hj Erni Harleni MARS menyatakan pasien langsung ditangani secara khusus sebagai bentuk kewaspadaan atas virus corona.

“Jadi ini belum tentu corona. Hanya kita waspada,” ujar Erni saat dikonfirmasi Radar.

Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Majalengka melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dr H Jajang Setiawan MKM  menyebutkan pasien memang dirujuk ke RSUD Gunung Jati.

“Pasien dirujuk ke RS Gunung Jati. Sementara hasil rontgen pneumonia (radang, red),” ujar Jajang. (ade/ara)

Tags :
Kategori :

Terkait