Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebo, H Anwar Sanusi SPd MSi menjelaskan, dari pengamatannya penyebab banjir di Jl Cipto Mangunkusumo salah satunya disebabkan kesalahan teknis. Kemudian banyak sampah juga sedimentasi lumpur.
“Ada suatu kesalahan teknis. Posisi inlet di bak kontrol drainase satu meter di bawah jalan. Bak kontrolnya juga sempit. Juga tadi disemprot pake mobil jet pump airnya malah mendal. Ini akan kita tata ulang,” ujar Anwar, kepada Radar Cirebon, Kamis (5/3).
Terkait anggaran pengelolaan drainase perkotaan yang minim, Pj Sekda ingin agar pelaksanaannya tetap jalan dulu menggunakan skala prioritas, sambil menunggu perencanaan penganggaran berikutnya. Sebab, bila mesti ditata ulang seluruhnya akan memakan biaya yang cukup besar. Mengingat banyak saluran air di Kota Cirebon yang pembangunannya dilakukan sejak zaman Pemerintah Kolonial Belanda.
Di tempat terpisah, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis menyebutkan, keberadaan sejumlah saluran drainase di Kota Cirebon yang kurang maksimal sedang dirumuskan solusinya melalui DPUPR.
“Apakah kurang besar atau ada hambatan-hambatan, itu sedang dipantau oleh PUPR,” ungkapnya. (azs)