Harga Jahe dan Temulawak Melonjak, Imbas dari Isu Merebaknya Virus Corona

Rabu 11-03-2020,03:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU-Harga jahe dan temulawak di Kabupaten Indramayu mendadak melonjak. Penyebabnya tidak lain karena rempah-rempah diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, termasuk virus corona atau Covid-19 yang saat ini menjadi sesuatu yang menakutkan.

Pantauan di Pasar Baru Indramayu, Senin (9/3), harga jahe mengalami kenaikan dari Rp 35 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp50 ribu/kg. Harga jahe merah naik dari Rp50 ribu/kg menjadi Rp65 ribu/kg, serta temulawak dari Rp8 ribu/kg menjadi Rp20 ribu/kg.

Pedagang bumbu di Pasar Indramayu, Opik menjelaskan, kenaikan harga itu terjadi sejak beredar informasi bahwa rempah-rempah tersebut bisa mencegah virus corona. Akibatnya, permintaan terhadap rempah-rempah itu jadi meningkat. Menurutnya, dulu kebanyakan yang membeli rempah-rempah adalah pedagang jamu.

Namun sekarang masyarakat umum juga banyak yang membeli rempah-rempah seperti jahe dan temulawak. “Sejak merebak berita virus corona, banyak sekali yang membeli jahe, jahe merah dan temulawak. Padahal dulu rata-rata hanya pedagang jamu yang membeli,” ungkapnya.

Meski permintaan terhadap komoditas itu meningkat, Opik mengakui kalau stoknya hingga saat ini masih aman. Dia memperoleh pasokannya dari pasar induk di Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Sementara itu salah seorang pembeli, Sri Handayani mengaku, sengaja membeli jahe merah untuk dibuat sebagai minuman jahe hangat bagi keluarganya. Dia mengaku cukup sering mengkonsumsi minuman jahe merah karena khasiatnya yang bagus untuk kesehatan tubuh. “Selain menghangatkan tubuh, jahe dikabarkan baik untuk mencagah corona. Jadi saya mulai rutin minum wedang jahe,” ungkapnya. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait