CIREBON - Anggota Komisi VIII DPR RI, Hj Selly Andriany Gantina AMd menyalurkan bantuan Alquran dari Kementerian Agama Republik Indonesia kepada masyarakat Cirebon. Bantuan tersebut disampaikan melalui musalah, masjid hingga sekolah.
“Alhamdulillah Pak Jokowi menunjukkan komitmennya dengan baik di bidang keagamaan. Melalui Kemenag, ada program bantuan alquran untuk masyarakat,” ungkap Selly, di TKQ-TPQ Sirojul Muta’allimin Desa Getasan Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, kemarin.
Menurut Selly, dirinya dengan kapasitas sebagai wakil rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu berkewajiban menyampaikan aspirasi masyarakat di dapilnya. Salah satu aspirasi yang pernah diterimanya ialah mengenai fasilitas peribadatan dan perangkat penunjangnya.
“Setelah saya sampaikan aspirasi itu ke kementerian terkait, alhamdulillah direalisasikan. Sehingga amanah ini harus saya sampaikan kembali ke masyarakat berupa alquran,” tuturnya.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, alquran yang diterima masyarakat langsung atau melalui musalah, masjid maupun sekolah bisa bermanfaat. Menurutnya, pemerintah berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang keagamaan.
“Mudah-mudahan apa yang disampaikan ini bisa memberi manfaat untuk masyarakat. Memang belum bisa menyentuh semuanya. Tapi paling tidak, bisa memenuhi aspirasi masyarakat yang memang sangat membutuhkan,” katanya.
Selain di bidang keagamaan, diakui Selly, ia juga merasa bertanggungjawab untuk merealisasikan aspirasi masyarakat di bidang lainnya yang berkaitan dengan wilayah kerja komisinya.
“Karena prinsipnya anggota legislatif berkewajiban memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk bisa direalisasikan,” katanya. Selain alquran dan terjemahannya, ada juga juz ama dan khusus yasin.
Sementara itu, Kepala TKQ-TPQ Sirojul Muta’allimin, Mujahidin SAg mengapresiasi sekaligus berterimakasih atas bantuan alquran yang diterima pihaknya. “Alhamdulillah bantuan ini akan sangat bermanfaat untuk kami di sini,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga curhat di depan Selly. Diantaranya mengenai kondisi bangunan salah satu ruang kelas yanh rusak, hingga dikosongkan sementara. Belum lagi terkait honor yang sangat minim bagi tenaga pengajarnya.
“Tapi alhamdulillah masyarakat Desa Getasan juga merasa memiliki yayasan ini. Jadi bersama-sama menjaganya,” kata dia. (dri)