RECIFE - Jepang hanyalah tim underdog dalam Piala Konfederasi 2013 ini. Tetapi, tidak ada yang menyangka jika Samurai Biru -julukan Jepang- nyaris membuat tim unggulan sekaliber Italia tertahan dalam laga kedua Grup A, kemarin (20/6). Alih-alih menang besar, tiket lolos ke babak semifinal pun didapatkan Italia setelah unggul tipis 4-3. Skuad asuhan Alberto Zaccheroni itu pun sempat leading dua gol lewat penalti Keisuke Honda (menit ke-21) dan Shinji Kagawa (menit ke-33). Mental juara Italia menipiskan keadaan selepas menit ke-40. Daniele De Rossi mengawal kebangkitan Azzurri –julukan Italia- menit ke-41. Gol bunuh diri pemain belakang Jepang Atsuto Uchida menit ke-50 dan penalti Mario Balotelli dua menit kemudian membuat skor berbalik. Empat menit sebelum laga bubaran, Italia memastikan kemenangan lewat gol Sebastian Giovinco. Meskipun di menit ke-69 Shinji Okazaki mencetak gol, kemenangan tetap milik Italia. Faktor luck mengiringi kemenangan Italia tersebut. Sebab, beberapa kali peluang manis Jepang di depan mulut gawang Gianluigi Buffon gagal berbuah gol. Italia juga diuntungkan dengan gol bunuh diri Uchida. Bahkan dua menit jelang berakhirnya laga, gol Maya Yoshida pun dianulir wasit karena dianggap offside. Diberitakan di Reuters, Pelatih Italia Cesare Prandelli menyayangkan permainan buruk anak asuhnya dalam 25 menit pertama. Permainan Italia malah lebih banyak tertekan. Itu semakin diperparah dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan pemainnya. “Melawan Meksiko kami layak menang, tetapi tidak untuk hari ini,” ujarnya. Alberto Aquilani menjadi salah satu komponen Italia yang kurang maksimal dalam 30 menit pertama. Frekuensi serangan dari sisi kiri pertahanan Jepang tidak berjalan dengan bagus. Alhasil, Prandelli pun dipaksa melakukan pergantian lebih dini dengan menarik Aquilani dan memasukkan Giovinco. Bagaimana pun hasilnya, kemenangan ini jelas menunjukkan bahwa Italia masih rapuh. Hanya, Prandelli seperti yang dikutip dari Football Italia memilih untuk mengambil sisi positif. “Saya senang jika Italia tertekan dan berjuang untuk mengubah hasil,” sebut Prandelli. Senada dengan Prandelli, fullback Italia Giorgio Chiellini pun mengakui bahwa timnya beruntung mendapatkan kemenangan itu. Hanya, pemain Juventus ini mengambil banyak pelajaran dari hasil tersebut. “Tidak peduli seberapa lelahnya, kami harus menunjukkan bahwa kami bukan tim sembarangan. Banyak yang harus kami pertaruhkan,” klaimnya. Sementara itu, Jepang sendiri gagal mengulangi momen hebatnya kala berjumpa Italia pada 12 tahun yang lalu. Ya, walaupun hanya dalam pertandingan berlevel persahabatan di Saitama, 2011 silam, penguasa zona AFC itu pernah menahan imbang Italia dengan hasil 1-1. Dilansir dari Tribalfootball, Pelatih Jepang Alberto Zaccheroni yang juga berkebangsaan Italia menganggap, hasil tersebut sudah layak bagi anak asuhnya. Makoto Hasebe dkk sudah menyuguhkan permainan yang bisa menyulitkan Italia. “Bedanya, Italia bisa lebih baik dalam menyelesaikan setiap peluang yang mereka peroleh,” jelasnya. (ren)
4 Italia v Jepang 3, Azzurri Menang Hoki
Jumat 21-06-2013,08:35 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :