Rawan Bencana, Bupati Dorong Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan

Selasa 17-03-2020,07:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Masuknya Kabupaten Majalengka sebagai daerah rawan bencana disikapi serius Pemerintah Kabupaten Majalengka bersama Forkopimda. Hal ini menyusul banyaknya kejadian bencana alam seperti longsor dan banjir. Forkopimda yang dipimpin langsung oleh Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd pun melakukan gerakan kebersihan lingkungan, Sabtu (14/3).

Pendopo dan Masjid Agung Al Imam menjadi titik awal kegiatan tersebut. Dalam kesempatan tersebut Bupati mengakui musibah banjir dan longsor disebabkan alih fungsi lahan. Karenanya pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih peduli lingkungan. 

\"Histori longsor dan banjir akibat perbuatan tangan manusia. Mudah alih fungsi lahan. Makanya ketika terjadi banjir berdampak langsung kepada masyarakat. Kami mengambil langkah didasarkan dan diingatkan. Reboisasi dan Jumsih melalui gerakan kebersihan lingkungan,\" ujarnya.

Ke depan, kata Bupati, pihaknya akan mengagendakan program kebersihan bersama rakyat. \"Bupati tidak hanya memerintah, menunjuk dan menandatangani admistrasi saja tetapi melakukan juga bersama masyarakat. Ini yang akan kita galakkan. Program-program bersifat monumental seperti rakyat dan TNI, rakyat dengan Polri, namun kita harus galang lebih kebersamaan lagi,\" imbaunya.

Karna mengungkapkan, sesungguhnya fitrah manusia itu bersatu dan cinta lingkungan serta senang bekerja dan menjaga kebersihan. Namun pihaknya mengaku saat ini masyarakat kerap meninggalkan tradisi peduli terhadap lingkungan.

Banjir dan longsor, lanjut dia, karena perbuatan tangan manusia. Lebih konkretnya senang menebang namun jarang menanam pohon. Banyaknya penebangan ini tidak seimbang dengan penanaman. Bupati akan menempuh kembali program lingkungan dan mengingatkan kembali masyarakat melakukan reboisasi lahan kritis untuk mengantisipasi peristiwa banjir dan longsor.

\"Faktor banjir dan longsor sudah jelas akibat hutan gundul, hulu sungai sudah tidak ada lagi pohon yang tadinya mampu menahan laju air. Majalengka saat ini tengah berupaya meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan dibarengi dengan masyarakat peduli lingkungan,\" tandasnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait