Pasalaran Sepi, Pasar Sumber Masih Normal

Kamis 19-03-2020,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Pemerintah terus mengimbau masyarakat agar dapat terhindar dari infeksi virus corona. Salah satunya, dengan mengampanyekan social distance measure. Selama 14 hari pula, kegiatan diimbau untuk dilakukan di rumah. Hal ini berlaku juga di Kabupaten Cirebon. Beberapa hari usai imbauan ini, aktivitas pasar di Pasar Pasalaran Cirebon pun sepi.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran, Uus Ruhyat menuturkan, dengan adanya wabah virus corona atau Covid-19, sangat berimbas pada ekonomi di Pasar Pasalaran. Jika biasanya pukul 02.00 WIB sudah ramai, namun kini pukul 02.00 WIB aktivitas pasar masih sepi. Hanya dipenuhi pedagang, tak ada pembeli. Baru di pukul 03.00 hingga usai waktu subuh, aktivitas pasar mulai berjalan namun tak seramai biasanya.

\"Sekarang jam 10.00 WIB saja sudah sangat sepi,\" ungkapnya, kemarin (18/3).

Dengan menurunnya jumlah pembeli, pedagang pun banyak yang mengeluh. Karena hal ini berimbas pada pendapatannya sehari-hari. Dengan hanya mengadalkan pendapatan dari penjualan di pasar, jika aktivitas pasar mati dan kondisinya seperti ini saja, mereka pun mengaku kesulitan.

\"Kalau seperti ini terus, isu corona ini bisa membuat ekonomi lumpuh. Kami berharap pemerintah bisa memberikan sosialisasi untuk mencegah dengan bijak,\" terangnya.

Menurutnya, hingga saat ini statemen yang diberikan pemerintah membuat warga cemas. Sehingga, banyak warga yang resah. \"Jika terus diberikan statemen mencekam seperti ini, ekonomi akan lumpuh. Berilah sosialisasi khususnya pada masyarakat pedagang jangan dibuat resah,\" tukasnya.

Berbeda dengan aktivitas di Pasar Sumber Cirebon. Di sini, aktivitas pasar masih berjalan seperti biasanya. Kepala Pasar Sumber, Didi Sunedi mengungkapkan, tak ada pengaruh signifikan dan aktivitas pasar pun masih berjalan kondusif dengan harga sembako yang masih stabil. Namun memang untuk beberapa kebutuhan lainnya, masih dijual dengan harga tinggi. Seperti gula pasir yang kini masih dijual dengan harga kisaran Rp16.500 hingga Rp17 ribu.  \"Kalau aktivitas pasar sampai saat ini masih kondusif. Kami juga tidak akan menutup pasar,\" terangnya.

2

Sementara itu, karena diyakini dapat mencegah Covid-19, beberapa rempah-rempah pun kini dijual dengan harga tinggi. Seperti jahe Rp40 ribu, jahe merah Rp80 ribu, kunyit Rp10 ribu, temulawak Rp20 ribu, temu ireng Rp10 ribu, kencur Rp70 ribu, dan ketumbar Rp40 ribu. \"Yang naik signifikan jahe merah dan kencur. Kenaikannya mencapai 100%, sedangkan yang lain mencapai 50%,\" tukasnya.

Salah satu warga, Iis (45) mengaku memilih menyetok kebutuhan pokok untuk beberapa hari, guna mengantisipasi kondisi saat ini. Ia mengaku, usai mendapatkan berita di grup whatsapp-nya bahwa beberapa pasar akan tutup, langsung memenuhi kebutuhan pokoknya. \"Entah benar atau tidak, tapi saya takut nanti pasar tutup. Jadi, sekarang mulai setok kebutuhan pokok saja,\" pungkasnya. (apr)

Tags :
Kategori :

Terkait