Batasi Orang Luar Masuk Cirebon, ODP-PDP Bertambah Tiap Hari, Jangan sampai Zona Merah

Sabtu 21-03-2020,12:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON- Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di Kota Cirebon dari hari ke hari kian bertambah. Kondisi ini harus segera diantisipasi. Salah satunya adalah mulai membatasi orang luar atau orang asing masuk Cirebon. Langkah nyatanya adalah menutup tempat-tempat hiburan seperti karaoke dan juga panti pijat.

“Tadi (kemarin, red) juga kita sudah rakor dengan Pak Walikota. Ada rencana untuk itu (membatasi orang luar, red). Bukan lockdown, tapi membatasi orang luar, apalagi orang asing agar tak masuk ke Cirebon. Tempat hiburan juga disarankan sementara tidak beroperasi. Karena di sana banyak memancing orang asing berkunjung,” tutur Edy saat hadir dalam talkshow di Warkop WAW Graha Pena Radar Cirebon, kemarin.

Dikatakan, mewabahnya virus corona atau Covid-19 bisa saja membuat status penanganan di Kota Cirebon masuk menjadi zona merah. Dari data yang ada, sambung Edy, jumlah OPD mencapai 13 orang. Dua di antaranya masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini tengah ditangani intensif di ruang isolasi RSD Gunung Jati.

“Setiap hari ODP terus meningkat. Pertumbuhannya 3-4 orang per hari. Sekarang yang ODP ada 13. Mereka masih dalam pemantauan oleh petugas medis di pusmeskas-puskesmas,” ujar Edy.

Ia menyebutkan, jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin pemkot akan meningkatkan status kewaspadaan menjadi zona merah. Indikator lainnya adalah di Kota Cirebon banyak akses masuk yang belum ditutup, sehingga memungkinkan orang dari daerah lain sangat leluasa masuk ke Kota Cirebon. terutama dari daerah yang sudah banyak ODP, PDP, maupun yang positif corona.

Terkait kesiapan penanganan jika kondisi memburuk, Edy menyebutkan di RSD Gunung Jati sendiri rencananya akan dilakukan penambahan ruang isolasi beserta fasilitas isolasi sebanyak 30 bed. Sehingga, total bed isolasi penanganan PDP yang akan disiapkan ditambah dengan existing saat ini berjumlah 36.

Selain itu, kata Edy, rumah sakit lainnya juga menyatakan kesiapannya setelah pihaknya melakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan rumah sakit daerah tetangga. Misalnya, di RSUD Waled, RSUD Arjawinangun, dan RS Paru Sidawangi, Sumber. Terkait kondisi satu pasien positif corona yang saat ini masih dirawat di RSD Gunung Jati, Edy mengklaim pasien tersebut sudah berangsur membaik. “Yang satu positif kondisinya membaik. Tinggal tunggu hasil tes swap yang kedua,” katanya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait