JAKARTA - Laga Indonesia Super League (ISL) antara Persija Jakarta lawan Persib Bandung, kemarin (22/6) batal digelar. Penyebabnya, Persib tidak datang ke arena pertandingan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Ketidakhadiran Maung Bandung, julukan Persib, dikarenakan bus pemain diserang oleh suporter Persija, Jakmania. Dari penjelasan pemain Persib, Atep, bus sekitar pukul 14.00 baru keluar dari hotel tempat mereka menginap di hotel Kartika Chandra. Baru 60 meter bus keluar dari pintu hotel, ratusan Jakmania langsung menghadang dan melempari bus dengan batu. “Kaca bus pecah. Tadi juga mau dibakar busnya. Banyak asap di dalam bus,” ujarnya melalui pesan singkat. Untuk mengamankan diri, lanjut Atep, pemain pun membentangkan kain gorden yang ada di dalam bus karena kaca sudah pecah, itu agar batu tidak mengenai pemain lain. Alhasil, lengan dan beberapa bagian tubuh pemain Persib banyak yang terluka dan berdarah. “Karena kondisinya tidak mungkin terus, akhirnya bus diminta masuk tol. Kami langsung balik ke arah Bandung dengan kondisi kaca bus banyak yang pecah,” tuturnya. Meski tidak datang, status pertandingan ternyata tidak secara otomatis memenangkan WO (walk Out) Persija. Wasit Prasetyo Hadi pun tidak lantas memulai kick off dengan pemain Persija di tengah lapangan sebagai penanda jika pertandingan dilanjutkan dan berakhir WO. Ketua Pengawas Pertandingan (PP) Maurice Tuguis menjelaskan, pihaknya memberikan status pertandingan tidak digelar. “Ada gangguan keamanan di jalan, kami tidak tahu separah apa. Statusnya PP akan membuat laporan kepada PT Liga Indonesia (PT LI) untuk pertandingan tidak dilaksanakan,” katanya saat diwawancara setelah kepastian pertandingan tidak digelar. Dia juga heran karena sebetulnya saat technical meeting sudah ada kesepakatan untuk dikawal dengan pengamanan ekstra dari hotel. Hal itu pun menurut Maurice sudah disetujui oleh ketua panitia pelaksana (Panpel) Persija Hanif Ditya. “Semalam (Jumat (21/6 malam, red) sudah ada kesepakatan untuk dikawal dengan pengamanan ekstra saat keluar dari hotel. Itu sudah disetujui oleh ketua panitia,” terangnya. Di sisi lain, CEO PT LI Joko Driyono saat dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group) mengaku sudah mengetahui kabar gagalnya pertandingan Persija v Persib digelar. Tapi, sampai tadi malam pihaknya belum bisa memberikan kepastian apakah pertandingan dijadwalkan ulang atau dinyatakan WO untuk salah satu tim. Alasannya, PT LI akan terlebih dahulu mempelajari laporan yang diberikan oleh PP. Pelanggaran disiplin apa yang dilakukan dan kondisi apa yang melatarbelakangi hingga keadaan ini terjadi. “Semua pihak tidak harus berspekulasi. Dalam 1-2 hari ke depan akan kami putuskan. Senin (24/6) sudah ada keputusan dari kami,” terangnya. BOBOTOH-BONEK PROTES Di Cirebon, puluhan Bobotoh dan Bonek menggelar aksi konvoi di kawasan sekitar terminal Harjamukti Kota Cirebon. Konvoi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas aksi pelemparan batu oleh oknum tidak bertanggung jawab ke bus yang ditumpangi skuad Persib jelang el clasico. Ketua Pembina Bobotoh Cirebon, Yan Kurniawan mengatakan, perbuatan oknum itu tidak terpuji, jauh dari sportivitas dari The Jak. \"Layak untuk mendapatkan hukuman yang setimpal bagi panitia pelaksana setempat yang tidak bisa menjamin rasa aman kepada tim tamu,\" ujarnya. Dia menambahkan, kejadian tersebut mungkin sebuah skenario. \"Karena kita tahu sekarang Persib dalam kondisi solid dan kuat. Tapi bagaimana lagi karena hal itu sudah terjadi,\" tambahnya. Yan berharap, komisi disiplin menjatuhkan hukuman yang sepantasnya bagi oknum tersebut. (aam/mik)
Laga Persib v Persija Gagal, Bus Diserang, Persib Balik Kandang
Minggu 23-06-2013,07:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :