CIREBON - Cirebon Power kembali membuktikan komitmennya untuk turut mendorong kemajuan masyarakat sekitar pembangkit, dengan menghibahkan 100 persen hasil penjualan material bekas pakai (scrap) berupa logam, karet, dan material lainnya. Penjualan scrap pun dilakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan transparan, yang akhirnya dimenangkan oleh pengusaha lokal Cirebon.
Proses lelang scrap dilakukan pada tanggal 18-20 Maret lalu, di Pusat Vokasi Ketanagalistrikan Cirebon Power, di Desa Waruduwur.
Pada hari Rabu, 18 Maret, sejumlah perusahaan yang tetarik mengikuti lelang ini hadir untuk menerima penjelasan tentang prosedur lelang, dan survei lokasi. Sebelumnya, informasi tentang pelaksanaan lelang telah disampaikan pada mayarakat umum melalui iklan di surat kabar, sosialisasi ke masyarakat, dan juga media sosial.
Menurut Petrus Sihono, Stakeholder Relation Manager Cirebon Power, pada proses awal terdapat 10 perusahaan yang menyatakan ketertarikannya, namun akhirnya pada tahap penawaran di hari Jumat, 20 Maret lalu, hanya 5 perusahaan yang menunjukkan keseriusannya, dengan memenuhi persyaratan dan kualifikasi lelang.
\"Mereka yang tidak masuk kualifikasi karena tidak mentransfer uang jaminan lelang, sehingga tidak berhak mengikuti lelang,\" ujar Petrus, Senin 23 Maret 2020.
Lelang kemudian dilakukan dengan membuka 3 kali kesempatan penawaran dari masing-masing perusahaan, dengan tujuan untuk mendapatkan harga penawaran tertinggi dari peserta lelang. Hingga akhirnya, salah satu perusahaan dinyatakan sebagai pemenang dengan penwaran tertinggi sejumlah Rp 200,000,000 (dua ratus juta rupiah), yakni PT Mandiri Sejahtera Sentosa.
\"Kami hanya menetapkan batas bawah harga penawaran, dan menyerahkan pada mekanisme lelang untuk mendapatkan penawaran tertingi\" kata Petrus.
Sementara itu, Yusuf Arianto selaku Senior Manager Corporate Affairs mengaku, Cirebon Power akan terus berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat di daerahnya, terlebih pada desa-desa yang ada di dekat PLTU. Salah satunya dengan meneruskan komitmen untuk menghibahkan 100 persen hasil lelang scrap pada masyarakat di sekitar pembangkit.
\"Sedapat mungkin kalau ada kegiatan yang bermanfaat buat masyarakat ya kita gunakan untuk kepentingan masyarakat. Dan hasil penjualan scrap itu bukan untuk usaha kita, jadi ya kita manfaatkan untuk masyarakat. Ini kebijakan perusahaan kita,\" ujar Yusuf.
Yusuf juga menjelaskan, bahwa sesuai hasil musyawarah dengan unsur Muspika Kecamatan Mundu dan Kecamatan Astanajapura, hasil penjualan scrap akan dialokasikan untuk pembangunan sarana prasarana publik atau fasilitas sosial di empat desa. Yakni Desa Kanci, Kanci Kulon, Citemu dan Waruduwur.
\"Jadi nanti kita akan gelar pertemuan lagi dengan para Muspika Mundu dan Astanajapura, serta desa untuk sosialisasi dari hasil penjualan scrap ini. Kemudian kita akan minta mereka untuk memberikan proposal dengan jumlah sekian untuk pembangunan sarana publik. Kalau proposal itu disetujui Muspika ya akan dialokasikan dan akan diawasi oleh Muspika,\" katanya.
Yusuf pun menuturkan bahwa pada lelang sebelumnya di tahun 2017, hasil penjualan scrap telah dimanfaatkan untuk pembangunan kantor desa, pembangunan gapura desa, sarana olahraga, dan lainnya di beberapa desa yang berada di dekat PLTU.
\"Harapannya tidak muluk-muluk, yang penting kita bisa terus manfaatkan hal-hal yang ada di perusahaan untuk masyarakat, itu akan kita lakukan terus,\" kata Yusuf.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Mandiri Sejahtera Sentosa, Arif Rahman selaku pemenang lelang mengaku, pihaknya berani menawar dengan harga di atas batas bawah yang ditetapkan, karena meyakini dapat mengolah material tersebut untuk meningkatkan nilai ekonominya.
\"Kondisinya lumayan masih bisa kita jual lagi. Estimasi saya mungkin bisa lebih hasilnya, tergantung kepintaran kita dalam mengolah limbahnya, yaang paling menarik itu limbah berupa besi,\" ungkap Arif.