Skenario Terburuk 8.000 Kasus, Tinggalkan Jakarta Terancam Pidana

Jumat 27-03-2020,10:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Terpisah Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meminta agar masyarakat patuh pada kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19. Polri akan memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan mengutamakan asas keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.“Salus populi suprema lex esto, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi,” katanya.

Dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, Polri telah membubarkan sebanyak 1.371 kerumunan massa di seluruh Indonesia.Idham berharap masyarakat menaati imbauan Polri ini dengan tetap berdiam di rumah dan tidak berkerumun demi mencegah penyebaran wabah Covid-19.

Selain itu, Jenderal Pol Idham Azis juga meminta jajarannya untuk selalu mengingatkan masyarakat agar mematuhi imbauan Pemerintah.“Itulah tugas Polri untuk selalu mengingatkan warga,” katanya.

Polri menyadari dibutuhkan kesabaran agar masyarakat bisa memahami dan mematuhi imbauan pemerintah dan sejumlah protokol yang dibuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).“Perlu kesabaran agar masyarakat memahami,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Ia meminta masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah, salah satunya dengan mengurangi aktivitas di luar rumah dan jaga jarak sosial. “Kami ingin mengimbau mari kita bersama-sama seluruh komponen masyarakat untuk disiplin mematuhi seluruh imbauan yang disampaikan pemerintah,” katanya.

Menurut dia, yang bisa dilakukan untuk memutus rantai persebaran virus Covid-19 pertama-tama adalah dengan menjaga jarak sosial termasuk melakukan karantina mandiri dengan tidak bepergian jika tidak diperlukan. “Pertama adalah jaga jarak, karena itu salah satu cara memutus mata rantai,” tambahnya.

Selanjutnya, Eko juga mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. “Sering cuci tangan dengan menggunakan sabun. Ketiga jangan memegang mata, hidung dan mulut kalau tangan tidak bersih. Keempat tinggal di rumah jangan berpergian kalau tidak penting,” imbuhnya.

BUTUH BANYAK RELAWAN

2

Sementara itu, Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahardian menyatakan dibutuhkan sekitar 1.500 dokter. Terutama dokter spesialis paru, dokter spesialis anestesi, dan juga dokter umum pranata lab. Selain itu, juga dibutuhkan sekitar 2.500 perawat, dan bagian administrasi rumah sakit sampai supir ambulans. “Ini semua kita panggil sebagai relawan untuk menghadapi pandemik ini,” tegas Andre.

Gugus tugas, kata Andre, sudah melakukan kerja sama dengan asosiasi LSM dan juga perguruan tinggi. Mereka diajak bergabung sebagai relawan menangani para pasien Covid-19. Andre menuturkan, para relawan dari mahasiswa tingkat akhir akan menjadi lapisan kedua pada pencegahan.

Mereka akan ditugaskan secara online untuk membantu melakukan konsultasi. “Teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi baik secara medis dan psikologis yang akan dilakukan melalui platform online,” papar Andre. (ful/khf/fin/rh)

Tags :
Kategori :

Terkait