CIREBON - Kawasan Stadion Bima steril dari aktivitas pedagang maupun kerumunan masyarakat yang melakukan olahraga pada Minggu (29/3) pagi. Masyarakat mulai sadar, tentang pentingnya memutus penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19 ) melalui physical distancing.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, petugas tidak lagi berjaga. Namun tetap, spanduk himbauan untuk tidak berkerumun masih terpasang. Namun saat dipantau, kawasan Bima nampak steril. “Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Cirebon yang sudah paham, mengerti. Maksud kami, bukan menutup kawasan bima untuk seterusnya, sifatnya hanya sementara,\" ujar Andi, kepada Radar Cirebon, Minggu (29/3).
Di saat seperti ini, bagi Andi, adalah momentum untuk memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai pentingnya berdiam diri di rumah demi kebaikan bersama. Yakni dengan tidak mendekati keramaian, kemudian menjaga jarak antar satu orang dengan yang lain.
\"Di Bima, depan Pasar Kramat, sudah mulai sadar. Pasar dadakan dan sebagainya, saat ini mulai sepi. Saya apresiasi kepada masyarakat dan pedagang kaki lima, mereka sudah taat,\" terangnya.
Sementara Minggu (22/3) sebelumnya, Satpol PP nampak melakukan sterilisasi kawasan Stadion Bima. Masyarakat tetap diperbolehkan untuk berolahraga. Namun perlu diperhatikan untuk menjaga jarak dan tidak bergerombol.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Cirebon, Suweka mengatakan, upaya sterilisasi kawasan Bima dilakukan dengan menempatkan personel yang dibantu perlindungan masyarakat (linmas) di 5 titik pintu masuk kawasan. “Olahraga di dalam (kawasan Bima, red) boleh kalau sendirian dan jangan bergerombol,” ujar Suweka.
Apa yang dilakukan, sesuai dengan surat edaran walikota Cirebon terkait penutupan fasilitas umum untuk meningkatkan kewaspadaan dan memutus mata rantai pandemi corona di Indonesia, khususnya Cirebon. (ade)