CIREBON - Munculnya surat yang diklaim sebagai rekomendasi dari DPP PDIP memicu keresahan di antara calon lainnya. Mereka pun langsung ancang-ancang mencari “kendaraan” baru. Seperti halnya dengan salah satu calon terkuat dari PDIP yakni Djakaria Machmud. Usai mendapat kabar rekomendasi jatuh bukan ke tangannya, Djakaria ditengarai akan tetap maju menjadi calon bupati Cirebon. Tim sukses Djakaria yang namanya tidak ingin dipublikasikan membenarkannya. Siang kemarin, Djakaria bersama orang-orang kepercayaannya telah memasang “kuda-kuda” dengan mengadakan rapat tertutup di Hotel Zamrud Cirebon. Menurutnya, pria yang akrab disapa Mr Djack itu pasti maju, oleh karena itu sedang memasang strategi mengenai tiket kendaraan (partai) yang tepat menuju KPU. Bahkan, beberapa partai gurem (nonparlemen) pun ikut merapat ke Djakaria Machmud. Djakaria juga tengah mengincar menggandeng PKB. Pendukung Djakaria menginginkan agar ia bisa menyetir PKB menjadi E1. Kubu Djakaria juga menginginkan agar dipasangkan dengan Sekda Kabupaten Cirebon Drs H Zainal Abidin Rusamsi MSi (Joni). \"PKB kan belum rekomendasi, ke siapa? Kalau ke Luthfi mana bukti otentiknya. Tapi mungkin dengan Luthfi, bisa jadi juga dengan Joni, tapi semuanya menginginkan jika Pak Djakaria masih dikehendaki dengan PKB, maunya sih dengan Joni,\" ujarnya. Sementara itu, tim pemenangan PKS, A Aidin Tamim mengaku, para calon yang tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP, saat ini sedang ketar-ketir memasang berbagai taktik dan strategi. Mereka adalah Djakaria Machmud, Sri Heviyana, dan Tarmadi. Begitupun dengan PKS, partainya saat ini sedang mencari orang yang tepat. \"Semuanya lagi otak-atik bukan saja dari calon yang tidak direkomendasi PDIP. Kita juga begitu, begitu pula dengan Hanura, PKB, dan Demokrat,\" tegasnya. Terkait, pasangan yang telah dipinang oleh Golkar yakni Sadar (Ason Sukasa dan Elang Kusnandar), Aidin pun belum merasa optimis, sebab belum ada keputusan dari DPP PKS. \"Belum, Golkar juga masih gentayangan, kita lihat saja besok (hari ini, red) seperti apa,\" tukasnya. Sementara itu, Sri Heviyana yang terpental dari PDIP langsung melakukan lobi-lobi politik. Tadi malam, selain memanggil calon bupati dari PKB H Muhammad Luthfi ke Pendopo, istri Bupati Dedi Supardi itu juga menjajaki mengandeng calon lainnya. Menurut sumber Radar di Pendopo, Sri Heviyana juga semakin intens mendekati H Tarmadi. Sama-sama “tersisih” dari PDIP, Heviyana berharap bisa menggandeng Tarmadi dengan “perahu” partai nonparlemen. Selain dengan Tarmadi, Heviyana juga disebutkan sedang menimbang nama Chaidir, birokrat yang merupakan representasi kalangan keraton. Heviyana pun tengah pikir-pikir menerima tawaran H Rakhmat dari Partai Hanura. “Ya, semua peluang sedang kita jajaki. Mudah-mudahan di detik-detik terakhir ini bisa mendapat pasangan yang tepat,” ujar sumber Pendopo tadi malam. ** PKB BIDIK EKS CALON PDIP Detik-detik akhir pendaftaran cabup dan cawabup di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Cabup PKB H Muhammad Luthfi (Kang Luthfi) terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah pihak. Informasi yang dihimpun, sampai berita ini ditulis pukul 22.00 WIB, Kang Luthfi masih melakukan lobi-lobi politik. “Ya sekarang ML (Muhammad Luthfi, red) laris. Banyak yang ingin ketemu untuk melakukan penjajakan,” kata sumber Radar. Masih menurut sumber, sekitar pukul 21.00 WIB, Luthfi juga sempat diundang Pendopo untuk membicarakan penjajakan pasangan. Usai dari Pendopo, sekitar pukul 23.00 WIB, Luthfi bertolak ke DPC PKB Kabupaten Cirebon di Jalan Fatahillah Watubelah, Sumber. Di DPC PKB melakukan pembicaraan di antaranya dengan Ketua DPC PKB H Sugiarto dan sejumlah tokoh NU terkait pasangan yang akan mendampingi Luthfi dan waktu pendaftaran. “Ya fixed daftar Kamis kang,” ucap Luthfi. Soal pendamping sepertinya mengerucut kepada dua nama yakni Ason Sukasa dan H Tarmadi. Bahkan, saat ditanya koran ini, Luthfi pun meminta saran. Seperti diketahui, H Tarmadi merupakan kader PDIP yang mendaftar menjadi cabup lewat PDIP. H Tarmadi yang tinggal di Kecamatan Gebang juga adalah pengurus PCNU Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Luthfi menyebutkan ada lima nama yang tengah dibidik untuk dijadikan pendamping dalam pemilihan bupati Cirebon ini. Kelimanya adalah Ason Sukasa, Sri Heviana Supardi, Arimbi, Hasanain dan H Tarmadi. Di sisi lain, belum jelasnya siapa pasangan Luthfi mendapat penilaian berbeda dari wakil ketua PKB Sutadi. “PKB semakin aneh saja, akhir pendaftaran calon bupati malah semakin kelihatan tidak kompaknya. Kondisinya sangat ironis, masa ketua DPW PKB Dedi Wahidi saja tidak tahu persoalan pilbup dan rekomnya,” ujarnya. Menurutnya, DPC PKB sendiri sampai saat ini belum mengantongi tiket rekomendasi. “kami tidak tahu rekomendasi itu ke mana, padahal waktu pendaftaran tinggal dua hari lagi, hari ini dan besok,” ungkapnya. Bahkan, Sutadi yang juga ketua fraksi PKB di parlemen tersebut menilai, bahwa di dalam tubuh PKB sepertinya ada faksi-faksi tersendiri. Dan sudah satu minggu, dirinya miskomunikasi dengan pengurus. Dikatakannya, jika hal ini tidak segara diselesaikan, maka posisi PKB akan blunder. (via/fen/sam)
Mr Djack dan Heviyana Langsung Gerilya
Rabu 26-06-2013,09:44 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :