Bila Pemerintah Tak Tegas Soal Mudik, Puncak Corona Bisa Bergeser ke Mei

Selasa 07-04-2020,11:08 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

JAKARTA - Pemerintah diminta tegas dalam kebijakan terkait mudik di tengah pandemi corona.

Bila tidak, puncak corona di Indonesia diprediksi bergeser setelah Mei. Hal itu merujuk perhitungan simulasi Satgas Covid-19 Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.

Bila para pemudik intensitasnya mulai meningkat pada akhir bulan April maka bisa diramalkan akan ada puncak penularan atau transmisi penyakit COVID-19 di sejumlah daerah di Jabar, Jateng, dan Jatim setelah perayaan Idul Fitri mendatang. Idul Fitri diperkirakan jatuh pada akhir Mei.

Puncak transmisi ini sekitar sepekan kemudian akan diikuti peningkatan kemunculan kasus klinis. \"Ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat,\" ujar Andono yang juga Course Director, Field Epidemiology Training Program (FETP), UGM.

Karena itu pilihannya ada beberapa skenario. Pertama, menutup jalan keluar Jabodetabek untuk meminimalisir arus mudik seperti yang diharapkan sejumlah pemerintah daerah.

Skenario lain, daerah menutup pintu masuk bagi para pemudik. \"Tapi ini tidak mungkin bisa dilakukan karena bertentangan dengan kebijakan nasional,\" kata Andono.

Alternatif yang paling membantu mengurangi kasus menurut Andono pemerintah daerah harus memberi perintah pada masyarakat untuk melakukan protokol menjaga jarak sekaligus meningkatkan kapasitas deteksi mencari orang-orang yang telah terjangkit. (yud)

Tags :
Kategori :

Terkait