BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menargetkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran (TA) 2019. Jika target tersebut tercapai, maka opini WTP untuk LKPD itu adalah kesembilan kalinya sejak TA 2011.
\"Sudah seharusnya kita tetap mempertahankan yang sudah diraih berturut-turut (yaitu) WTP. Mohon semua kompak dan bersinergi dalam pemeriksaan ini,\" ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar), Setiawan Wangsaatmaja usai mengikuti video conference entry meeting bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (15/4).
Selain itu, Setiawan berujar bahwa Pemdaprov Jabar pun mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar tetap menyiapkan administrasi dengan baik di tengah pandemi Covid-19 untuk mempertahankan opini WTP.
\"Dan, pemeriksaan TA 2019 ini mudah-mudahan Jabar secara administrasi dan fisik di lapangan semua berjalan baik. Karena adanya BPK ini penting untuk koreksi dan feedback bagi kami. Kami anggap BPK merupakan partner agar pembangunan di Jabar lebih baik lagi,\" ujar Setiawan.
Dirinya menegaskan, bila semua kegiatan dan anggaran dikelola dengan baik, maka pelayanan bagi masyarakat pun berjalan dengan baik. \"Tidak hanya di provinsi tapi juga kabupaten/kota yang merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat,\" tegasnya.
\"Jadi, pemeriksaan ini adalah siklus yang harus dijaga, pemeriksaan jangan dianggap beban,\" tambah Setiawan.
Adapun pada entry meeting dalam jaringan (daring/online) itu, Setiawan juga memaparkan kepada Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jabar Arman Syifa bahwa Pemdaprov Jabar telah menyampaikan kelengkapan LKPD audit TA 2019 pada 20 Maret lalu melalui surat elektronik (email).
Sementara, berkas (hard copy) berisi surat pertanggungjawaban, surat review, hasil review dan hal-hal lain yang diminta oleh BPK telah dikirimkan pada (8/4) lalu.
Setiawan pun memastikan, Pemda Provinsi Jabar sangat terbuka untuk berkoordinasi dan menjadi mitra bagi BPK dalam rangka pemeriksaan keuangan di daerah.
\"Tentunya mudah-mudahan teman-teman kabupaten/kota juga sama-sama mendukung (proses pemeriksaan oleh BPK),\" ujar Setiawan.
Kepada Arman, Setiawan tak lupa mengabarkan kondisi terkini Jabar di tengah persebaran Covid-19. Dia mengatakan, Pemdaprov Jabar terus berupaya mencegah agar dampak pandemi itu tidak meluas serta melakukan perawatan maksimal kepada para pasien.
\"Di anggaran tahun 2020, segala resource (sumber) yang bisa dialihkan, kami alihkan untuk penanggulangan Covid-19. Kami juga terus edukasi masyarakat agar menjaga jarak dan tetap di rumah. Selain itu kami menambah rumah sakit rujukan menjadi 105,\" kata Setiawan.
Dalam kesempatan itu, beberapa daerah di Jabar turut memberikan laporkan kepada BPK Perwakilan Jabar, di antaranya Pemerintah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bogor dan Kota Tasikmalaya.
Turut hadir mendampingi Setiawan di Gedung Sate adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jabar Hening Widiatmoko dan Inspektur Daerah sekaligus Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar Ferry Sofwan Arif. (jun)