CIREBON – Hari pertama ujicoba penerapan belanja dari rumah di delapan pasar tradisional Kota Cirebon, belum sepenuhnya berjalan optimal. Ada sebagian pasar yang sudah bisa menjalankan karena sebelumnya ada pedagang yang sudah terbiasa dipesan lewat SMS/whatsapp. Ada juga yang masih menyosialisasikan kepada pedagang maupun pelanggan.
Di Pasar Gunungsari, belanja dengan pemesanan secara online ini sudah dapat berjalan. Kepala Unit Pasar Gunungsari Jojo Wiharjo menjelaskan, di Pasar Gunungsari, ada salah satu pedagang yang biasa melayani pesanan online. Dia merasa terbantu, sebab ketika menerapkan kebijakan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan, tinggal menjalankannya.
Rabu pagi pedagang sudah mendapatkan pesanan. Mereka senang sekaligus antusias melayani pembeli pertama yang menanyakan, bahkan langsung memesan sejumlah bahan pokok. Langsung saja, pesanan tersebut diteruskan kepada salah satu pengurus Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Pasar Gunungsari untuk membeli barang-barang pesanan tersebut di beberapa kios.
“Alhamdulillah, kalau di kita ada salah satu pengurus IPP yang memang sudah pernah melayani pemesanan online ini. Tadi pagi juga saya sudah dapat pesanan satu orang ibu-ibu yang nelpon, langsung saya teruskan ke pedagang-pedagang yang kiosnya menjual barang pesanan, dan dikirim pake ojol,” ujar Jojo, kepada Radar Cirebon, Rabu (15/4).
Dia berencana untuk terus menyosialisasikan pemesanan belanjaan secara online ini kepada puluhan pedagang di Pasar Gunungsari ini. Nantinya diharapkan semua pedagang bisa kebagian. Pengurus pasar yang mendapat order, akan memesan di kios atau lapak secara acak dan bergiliran agar semua kebagian.
Pedagang Pasar Gunungsari yang sudah pernah melayani pemesanan online Sri Sumartinah merespons cukup baik. Bahkan, dia mengaku sudah dapat pesanan pelanggan. Memang yang menjual barang-barang pesanan itu bukan di kiosnya, karena Sri sebetulnya berjualan perabotan dapur dan rumah tangga.
Tapi, dari pesanan itu, dia mendapat komisi yang cukup lumayan dari pemilik kios yang kebagian order dari pemesanan online ini. Sehingga saling membantu dan menguntungkan antar sesama pedagang pasar.
“Mungkin nanti orang tidak harus keluar rumah. Bisa pesan dari rumah tinggal chat, barang langsung dikirim,” tuturnya.
Kemarin, Sri melayani tiga orang. Mereka memesan sayuran, cabai, sampai ikan. Pembayaranya bisa nontunai lewat Ovo, Gopay, Dana. Bisa juga transfer. “Kita kirim pake ojol, nanti pembayaran ongkosnya sama pembeli di tempat,” ujarnya.
Di tempat lain, pemberlakuan pasar rakyat online baru tahap sosialisasi. Kepala Unit Pasar Perumnas, Sumaryani mengungkapkan, sejauh ini respons yang diterima baik. Pertanyaan datang kepada pengurus pasar dari pedagang dan pembeli secara langsung. Ada juga yang bertanya melalui telepon dan chat whatsapp.
“Dari tadi pagi juga sudah banyak pedagang dan pembeli yang nanya. Ya saya jelaskan sesuai progam Perumda Pasar Berintan. Mungkin hari ini, kita optimalkan sosialisasi programnya dulu. Mudah-mudahan mulai besok dan seterusnya pesanan sudah mulai masuk, dan pedagang juga siap,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah berkordinasi dengan IPP Pasar Perumnas. Agar nanti ketika pesanan dari pembeli sudah mulai berdatangan, penyediaan barang-barangnya dibeli dari berbagai kios maupun lapak secara bergiliran. Sehingga seluruh pedagang diharapkan bisa kebagian pesanan dari program belanja secara online ini.
Untuk pengirimannya, sementara ini pihaknya berencana untuk memberdayakan dulu para staf dan pegawai di Pasar Perumnas. Tapi, kedepannya saat pesanan sudah mulai banyak, pihaknya berencana menggandeng ojek online maupun ojek pangkalan yang biasa beroperasi di sekitar Pasar Perumnas. (azs)