Terminal Harjamukti Tutup, Dua Hari Tidak Ada Satu pun Penumpang

Kamis 30-04-2020,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON– Imbas larangan mudik yang diutarakan pemerintah pusat, membuat kondisi Terminal Tipe A Harjamukti terpaksa menutup sementara layanan pemberangkatan dan kedatangan penumpang bus.

Dua hari terakhir ini, layanan penumpang maupun armada bus nihil. Kepala Terminal Tipe A Harjamukti, Komarudin SE menjelaskan, tidak adanya penumpang merupakan imbas dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah. Armada bus antar kota antar provinsi (AKAP), maupun penumpang antar kota dalam provinsi (AKDP) tentu tidak bisa beroperasi.

“Sudah dari kemarin tidak ada sama sekali armada dan penumpang yang naik turun dari terminal. Semua loket PO juga tidak ada yang melayani penjualan tiket,” kata Komarudin, Rabu (29/4).

Menurutnya, hal ini terjadi selain karena pihaknya mendukung penerapan kebijakan pemerintah pusat yang melarang mudik, juga karena dari para pengelola PO sendiri memutuskan untuk tidak beroperasi akibat nihilnya penumpang yang diangkut.

Bahkan, PO yang masih mengangkut penumpang dari Jakarta dan daerah episentrum lainnya terpaksa dihalau dan diminta putar balik. Kebanyakan terjaring pemeriksaan di posko-pokso penyekatan yang didirikan petugas di sepanjang jalur pantura dan jalur antar kota lainnya.

“Penumpangnya juga pada takut kalau nekat mudik naik bus, ada contohnya yang disuruh putar balik. Dari armada PO juga tidak mau ambil risiko, jadi sama-sama mengerti terhadap penerapan kebijakan ini,” tuturnya.

Pihaknya mencatat, selama pemberlakuan larangan mudik efektif pada 24 april lalu, kondisi total pemberangkatan armada kendaraan hanya di kisaran 20-an unit dengan penumpang tidak lebih dari 50 orang, begitupula pada total kedatangan armada kendaraan dan penumpangnya. Hingga puncaknya sejak 28 April kemarin dan hari ini, kendaraan dan penumpang benar-benar nihil.

2

Dia menambahkan, penutupan terminal ini diberlakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Portal pintu masuk terminal untuk armada bus AKAP di pintu sebelah barat juga ditutup. Hanya di pintu sebelah timur yang dibuka karena masih ada pemberangkatan elf dan mikro lokal.

Sekretaris DPC Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Cirebon, Karsono SH MH meminta pemerintah mengalokasikan bantuan kebutuhan pokok maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk awak angkutan. Namun demikian, samapi saat ini bantuan yang diharapkan tidak kunjung datang.

\"Semua datanya sudah komplit dan sudah diserahkan kepada instansi. Tinggal realisasinya saja yang belum,\" katanya.

Selain angkutan antar kota, angkot juga terdampak pemberlakuan social-physical distancing dan belajar dari rumah.

Lebih dari 90 persen angkot yang biasa beroperasi. Angkot yang masih narik pun jumlahnya tinggal sedikit.

\"Hanya angkot yang ke arah pasar yang masih beroperasi. Mereka mengandalkan carter pedagang yang mengangkut barang belanjaan,\" ujar Karsono.

Selain itu, pengemudi angkutan pariwisata juga terkena dampak. Seiring dengan ditutupnya destinasi wisata dan event yang ditunda. Praktis saja angkutan yang biasa mengangkut wisatawan ini juga berhenti beroperasi. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait