Kelabui Petugas Demi Mudik, 23 Ribu Kendaraan Dipaksa Pulang

Senin 04-05-2020,10:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

JAKARTA - Meski sudah ada larangan, namun warga tetap mencari celah agar tetap bisa mudik di saat pandemi Covid-19. Petugas tak kalah sigap untuk mengantisipasinya. Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dalam keterangannya mengatakan, banyak upaya yang dilakukan warga untuk tetap bisa mudik. Mereka berusaha mengelabui para petugas dengan berbagai cara.

\"Beberapa fenomena yang terjadi dalam mudik ini, banyak yang masih melakukan pengelabuan terhadap petugas di lapangan. Baik menggunakan travel, bahkan truk yang memuat orang, yang seharusnya tidak perlu mereka lakukan seperti itu,\" katanya, Minggu (3/5).

Istiono menyesalkan upaya tersebut. Meskipun dia memaklumi hasrat warga yang begitu tinggi untuk bisa pulang kampung. Namun demikian, dia tetap berharap agar masyarakat bisa menahan diri agar tidak mudik dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

\"Kami semua menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan itu semuanya (mengelabui petugas agar bisa mudik),\" katanya.

Dikatakannya, selama Operasi Ketupat 2020, berdasarkan data yang diterima jumlah pelanggaran lalu lintas semakin menurun. \"Dari hari ke hari sudah semakin turun, sudah cukup bagus. Harapannya, semakin hari semakin tidak ada lagi yang berminat mudik untuk mencegah Covid-19,\" katanya.

Demikian juga jumlah pemudik dari Jakarta yang menuju ke Jawa Tengah dan Jawa Timur kian hari semakin menurun.

Istiono mengatakan, berdasarkan data tujuh Polda dari Lampung hingga Jawa Timur tercatat ada 23 ribu kendaraan pemudik yang dipaksa pulang selama 10 hari Operasi Ketupat 2020. \"Yang diputar balik 23 ribu (kendaraan) secara keseluruhan,\" katanya.

2

Dia juga mengatakan upaya mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah pemudik jelang Lebaran, pihaknya menegaskan kewaspadaan petugas tidak akan berkurang.

\"Tentunya kekuatan (jumlah personel) tetap yang ada seperti saat ini, konsisten kami lakukan (penjagaan) 24 jam,\" ujar mantan Kapolda Babel ini.

Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sadar tidak mudik. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari peran masyarakat dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19.

\"Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah patuh, taat tidak melakukan mudik Lebaran tahun ini. Kepatuhan ketaatan itu adalah bagian dari upaya mencegah, memutus penularan Covid-19,\" katanya.

Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo beberapa kali memergoki sejumlah truk yang mengangkut pemudik keluar dari Jabodetabek. Truk tersebut dibuat seolah-olah membawa barang. Namun saat diperiksa, ternyata membawa penumpang. Demikian juga dengan sejumlah travel yang mengangkut pemudik.

\"Kita menangkap travel malamnya, paginya kita tangkap ada beberapa truk yang didesain sedemikian rupa digunakan untuk mengangkut penumpang, jadi truk itu dipakaikan terpal seolah-olah mengangkut barang tetapi angkut penumpang,\" katanya.

Dikatakannya, sebelum penemuan truk barang yang membawa penumpang pada Sabtu pagi, petugas Polda Metro Jaya juga menemukan truk barang yang membawa enam penumpang di bak belakang yang ditutup terpal.

Saat diperiksa petugas, truk tersebut diketahui datang dari Brebes, Jawa Tengah, untuk mengirimkan bawang ke Jakarta. Namun saat akan kembali ke Brebes, truk tersebut malah membawa pemudik dengan imbalan sejumlah uang.

Tags :
Kategori :

Terkait