Beda Kelas

Sabtu 09-10-2010,07:58 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Gol Boaz Solossa pada menit ke-17 sempat membangkitkan asa timnas Indonesia ketika meladeni Uruguay di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Tapi, hanya itulah satu-satunya gol yang bisa diciptakan skuad Merah Putih. Uruguay membeli pelajaran berharga dengan menggelontorkan tujuh gol ke gawang Markus Haris Maulana. Duet penyerang Uruguay, Luis Suarez dan Edinson Cavani, sama-sama mencetak hat-trick. Suarez mencetak gol pada menit ke-42, 53, dan 67 (penalti). Sedangkan Cavani menjebol gawang Indonesia pada menit ke-34, 79, dan 83. Satu gol La Celeste - julukan Uruguay - lainnya dicetak oleh Sebastian Eguren pada menit ke-57. Usai pertandingan, pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mengakui bahwa timnya kalah segalanya. “Semua bisa melihat perbedaan dua tim. Ini hasil yang normal. Inilai perbedaan tim semifinali Piala Dunia dan tim peringkat ke-131,” ujar Riedl. Pelatih asal Austria itu mengungkapkan, para pemainnya terlalu memforsir tenaga di babak pertama. Nyatanya, hal itu justru menjadi boomerang. “Akibatnya, di babak kedua stamina jauh terkuras dan semakin sulit memberi perlawanan,” ujarnya. Riedl menyatakan, persiapan yang terlalu mepet turun berperan dalam kurang nyetelnya permainan Bambang Pamungkas dkk. Para penggawa timnas memang baru berkumpul Senin (4/10) lalu. “Para pemain terlalu banyak main di liga,” cetusnya. Riedl berharap para pemain belajar banyak dari kekalahan ini. Dia tidak mau menilai kinerja pemainnya satu persatu. “Saya tidak akan mengkritik pemain. Tidak akan pernah. Dua tim ini beda kelas. Kritik nanti saja di Piala AFF,” ujarnya. Di sisi lain, arsitek Uruguay Oscar Tabarez puas dengan permainan timnya. Dia juga senang karena tidak ada pemainnya yang cedera. “Laga ini sangat bersih. Tidak seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa permainan Indonesia keras. Kami tampil terbuka dan terus mennyerang. Saya sama sekali tidak melihat Indonesia bermain keras,” kata Tabarez. Mantan pelatih AC Milan dan Boca Juniors ini mengungkapkan, para pemain Indonesia bermain cepat di babak pertama. Nah, kelengahan barisan belakang Uruguay membuat mereka kecolongan oleh gol Boaz. “Kami sudah prediksi itu. Kami sempat kehilangan konsentrasi,” ungkap Tabarez. Sementara itu, kapten Uruguay Diego Lugano berterima kasih atas sambutan publik Indonesia yang baik. Menurutnya, skuad Merah Putih punya potensi untuk terus berkembang. “Tim Indonesia bisa lebih baik lagi jika bisa memaksimalkan kecepatan yang dimiliki. Sebab, posturnya pendek-pendek,” kata Lugano. Penilaian lain diberikan oleh Suarez. “Di babak pertama lini belakang Indonesia sangat kuat. Tapi, itu berubah di babak kedua. Mereka harus lebih berkonsentrasi,” kata penyerang Ajax Amsterdam itu. (ali/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait