Pedagang: PSBB Bikin Penghasilan Menurun, Harusnya Sedang Mrema

Senin 11-05-2020,17:04 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Menjelang Lebaran, pusat-pusat perdagangan harusnya ramai pengunjung. Pedagang, khususnya yang berjualan pakaian, tas, dan sepatu, harusnya kini sedang mrema. Atau sedang meraih keuntungan karena banyak yang membeli kebutuhan sandang. Apa daya, dengan adanya corona, lalu diberlakukannya PSBB, aktivitas itu pun kini lesu.

===================

SEJAK Minggu (10/5), Pusat Grosir Cirebon (PGC) tutup. Tak ada aktivitas. Padahal, waktu menjelang Lebaran biasanya dimanfaatkan para pedagang sebagai waktu mrema atau dalam kondisi sedang laris-larisnya.

Pantauan Radar Cirebkn, pihak keamanan bersiaga di pasar semi modern yang berlokasi di Jl SIliwangi tersebut. Beberapa orang nampak masih lalu-lalang, memastikan bahwa pasar andalan masyarakat ekonomi menangah ke bawah itu benar-benar tutup.

“Ditutup sampai tanggal 19 Mei katanya sih,” ujar Humaedi, komandan regu keamanan pasar.

Begitu juga pantauan di Pasar Pagi yang berada di lantai dasar. Kios-kios nampak tutup. Area parkiran juga sepi. Salah seorang petugas keamanan PGC, Agus Setiawan, mengatakan, Pusat Grosir Cirebon ditutup sejak Sabtu (9/5) atau ketika pihak keamanan melakukan sosialisasi terkait PSBB.

“Tahun-tahun sebelumnya, seharusnya menjelang Lebaran ini pedagang sedang mrema,” kata Agus.

2

Ia menambahkan, saat ini pihak keamanan PGC dibagi menjadi 2 shift dan masing-masing shift berjaga selama 12 jam. Selain pihak keamanan, kata Agus, 3 teknisi ikut disiagakan.

“Sekuriti shift pagi ada 6 orang, dan shift malam ada 2 orang. Kalau tidak tutup seperti biasa, kita 3 shift, bedanya sekarang karena lagi PSBB dan tutup aja,” ujarnya.

Begitu juga yang terpantau di Surya Toserba di Jl Karanggetas. Outlet busana di lantai 2 nampak ditutup dan pintu masuk dijaga oleh pihak keamanan setempat. Mereka yang tidak menggunakan masker atau suhu badan di atas normal setelah dilakukan pengecekan menggunakan thermo gun, tidak diperkenankan untuk masuk.

Sesuai anjuran, Surya Toserba hanya membuka outlet kebutuhan pokok. Selain itu konter HP juga ikut tutup. “Kebutuhan pakaian tutup sejak PSBB aja,” ujar Rudi, petugas skrining menggunakan thermo gun di Surya Toserba.

Ya, pandemi corona virus disease (Covid-19) membuat kelimpungan sektor usaha. Ditambah penerapan PSBB yang mewajibkan pertokoan bukan prioritas untuk tutup. Istilahnya: buka segan, tutup tak mau.

Peraturan dibuat untuk dipatuhi. Penegak peraturan, lalu-lalang mengawasi implementasi di lapangan. Beberapa telah patuh, beberapa juga masih kucing-kucingan dengan petugas.

Pemilik toko di titik di lain di Kota Cirebon, Yunizar (58), mengaku pendapatan saat masuknya pandemi turun drastis. Penyedia kebutuhan tas ini mengaku sering juga tak menjual 1 barang pun dalam 1 hari.

Ia yang telah menekuni usahanya lebih dari 20 tahun dibuat heran. Ia pun memilih tetap buka karena tak ada pilihan lain.

Tags :
Kategori :

Terkait