Al Kahfi Cirebon Fokus Bina Anak-anak dari Keluarga Tak Mampu

Sabtu 16-05-2020,19:45 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Yayasan Al Kahfi Cirebon sudah tak asing lagi. Membina anak-anak dari keluarga tak mampu. Dan saat Ramadan, ada saja dermawan yang datang untuk memberikan bantuan. Termasuk saat ini, saat umat muslim menjalani Ramadan di tengah suasana pandemi Covid-19.

ABDULLAH, Cirebon

SEPULUH tahun sudah Yayasan Al Kahfi berkiprah di Cirebon.Awal mula hadir di Cirebon hanya dengan 20 anak binaan. Kini hampir mencapai 100 orang. Tersebar di beberapa titik di Cirebon. Terutama wilayah selatan Kota Cirebon. Seperti Argasunya, Kampung Pesantren, Kalijaga, Kedungkrisik, Kopiluhur, Cadasngampar, serta wilayah Pamengkang.

Yayasan Al Kahfi memiliki tujuan mulia, membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap sekolah dan memperdalam ilmu agama. Yayasan Al Kahfi sendiri berpusat di Surabaya. Cabang Cirebon adalah cabang kesekian yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Awal berdiri di Kota Cirebok sejak 10 tahun lalu dengan anak didik pertama 20 anak. Hingga saat ini ada 95 anak binaan. Mereka tersebar mulai di Argasunya, Kampung Pesantren, Kalijaga, Kedungkrisik, Pamengkang, Kopiluhur, dan Cadasngampar,” jelas pembimbing anak binaan Nina Nirmala didampingi Diah Purnama yang juga pembina anak Yayasan Al Kahfi, kemarin.

Model pembelajarannya seperti halnya bimbingan belajar. Anak anak belajar sepekan dua kali secara bergantian. Mulai ashar sampai bakda duhur. Untuk menjemput siswa binaan seperti di Kopiluhur, seringkali Yayasan Al Kahfi menyewa angkot untuk antarjemput anak didik.

Yayasan ini mengajarkan juga baca tulis Alquran, pembangunan asrama, beasiswa pendidikan, serta membina yatim duafa. Setiap sore anak anak-anak punya kegiatan. Mulai salat asar berjamaah. “Kemudian belajar mata pelajaran umym agar ilmu dunia dan agama seimbang,” terang Nina.

2

Dia menjelaskan, pihaknya fokus di pendidikan. Karena itu, pihaknya membantu siswa belajar, termasuk membantu memecahkan PR dari sekolah. Mulai pukul 5.00-18.30. “Kalau jauh kita nyarter angkot. Sepekan sekali anak anak kebagian 2 kali. Dua kali sepekan agar efektif belajarnya karena  jumlah anak 95. Untuk hari minggu kita ajarkan kesenian hadroh,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Yayasan Al Kahfi Cirebon, sambung Nina, tidak mau salah dalam mendidik anak. Anak yang ikut belajar juga harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Yayasan harus meminta rekomendasi RT dan RW. “Kita survei apakah benar-benar membutuhkan, melihat kondisi rumah dan keluarga. Atas rekomendasi RT dan RW, kita membina mereka yang benar-benar dari keluarga tak mampu,” katanya.

Sejak awal berdiri sampai sekarang, binaan Yayasan Al Kahfi sudah ada yang kuliah. Bahkan ada yang kini ikut bantu membina hingga 6 orang. “Kita sampai sekarang fokus membantu adik-adik. Sejauh ini mengandalkan donatur, alumni juga membantu. Alhamdulillah ada donatur tetap yang bisa membantu pendidikan anak- anak,” ujarnya.

Kepercayaan donatur ke Yayasan Al Kahfi juga luar biasa. Hal ini dibuktikan pada Kamis (14/5), di mana yayasan menerima bantuan 1 ton beras dan paket nasi kotak dari alumni SMPN 4 angkatan 84.

Ketua alumni Aris Djohari didampingi dewan alumni SMPN 4 angkatan 84 Tonny Mashudi mengatakan bantuan beras 1 ton dan makanan buka puasa memang sudah diniatkan untuk dibagikan ke Yayasan Al Kahfi Cirebon. “Untuk membantu  anak-anak anak di Yayasan Al Kahfi. Semoga bermanfaat bagi anak anak,” terang Aris Djohari didampingi Tonny Mashudi. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait