PETA persaingan di pentas La Liga musim depan dipastikan tidak banyak berubah. Di puncak teratas, Real Madrid dan Barcelona (Barca) masih akan bersaing menjadi yang terbaik. Klub-klub lain seperti Atletico Madrid, Valencia, Malaga dan Sevilla hanya akan bertarung memperebutkan posisi ketiga. Faktor keuangan klub menjadi penyebab mengapa Barca dan Madrid masih menjadi raja di La Liga. Barca dan Madrid memang sangat mendominasi pentas La Liga. Kedua tim itu seperti terpisah dari tim-tim lainnya. Koleksi trofi liga domestik adalah bukti yang tidak bisa di sangkal. Madrid bertengger di tempat tertinggi dengan koleksi 32, diikuti Barca yang meraih 22 trofi La Liga. Atletico Madrid dan Athletic Bilbao menduduki peringkat tiga dan empat. Perolehan trofi keduanya terpaut sangat jauh dengan Madrid dan Barca. Atletico mengumpulkan 9 trofi, Bilbao 8 trofi. Keadaan itu tercipta karena kesenjangan finansial yang cukup lebar antara Madrid dan Barca dengan tim-tim lain La Liga. Tengok saja materi pemain dan aktivitas belanja tim-tim La Liga. Hampir setiap musim, Madrid dan Barca sanggup mengeluarkan puluhan hingga ratusan juta Euro untuk mendatangkan pemain terbaik dunia. Los Merengues, julukan Madrid, memiliki Zinedine Zidane, David Beckham, Roberto Carlos, Ronaldo, Kaka, Mesut Ozil, Cristiano Ronaldo, hingga yang terbaru, Isco. Catatan transfer Barca juga tak kalah mewah. Sepanjang sejarah, nama-nama beken seperti Diego Maradona, Romario, Rivaldo, Ronaldinho, Patrick Kluivert, Zlatan Ibrahimovic hingga Neymar. Sementara, klub-klub lain hanya mampu mendatangkan bintang-bintang medioker. Kesenjangan diperparah oleh regulasi hak siar televisi di Spanyol yang membebaskan setiap tim bernegosiasi dengan media. Aturan itu menguntungkan Barca dan Madrid. Nilai jual keduanya menjulang karena dihuni pemain-pemain terbaik dunia. Dan efeknya langsung terlihat di lapangan hijau. La Liga seolah hanya ajang persaingan Madrid dan Barca. Dalam satu dekade terakhir, kesenjangan semakin terlihat jelas. Sejak musim 2003/2004, Madrid dan Barca saling bertukar tempat di peringkat satu dan runner-up. Tercatat hanya ada dua klub yang mampu mengejutkan, yakni Valencia dan Villarreal. Los Che, julukan Valencia, menjuarai La Liga musim 2003/2004. Sedangkan Villarreal finis di peringkat dua musim 2007/2008. Selain itu, tidak pernah ada kejutan. Situasi pada musim depan diprediksi tidak berubah. Barca dan Madrid tetap mendominasi La Liga. Indikasinya terlihat dalam bursa transfer. Barca menggebrak dengan memboyong Neymar yang dibanderol 57 juta Euro. Madrid mengikuti dengan meminang Isco seharga 30 juta Euro. Itu masih permulaan. Ke depannya, Madrid punya rencana merekrut Gareth Bale dan Edinson Cavani, sementara Barca bernafsu mendatangkan Thiago Silva. Atletico Madrid sebenarnya coba menyaingi Barca dan Madrid. Atletico tengah berupaya mendatangkan striker Alvaro Negredo dari Sevilla. Negredo diproyeksikan sebagai pengganti Radamel Falcao yang segera hengkang. Tapi, niat itu langsung kandas ketika klub kaya Inggris, Manchester City, masuk dalam perburuan Negredo. “Kami tak mampu menyaingi kekuatan finansial City. Sekarang, Madrid memiliki Isco dan Barca mempunyai Neymar. Kami tak memiliki siapapun. Belum ada pemain yang datang. Ini akan menyulitkan kami,” kata Presiden Atletico, Jose Maria del Nido. (ish)
Madrid-Barca Pasti Masih Berkuasa
Jumat 05-07-2013,10:53 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :