CIREBON – Grebeg Syawal tahun ini terasa sangat berbeda. Wabah Covid-19 menjadikan ritual ini tidak diikuti masyarakat sebanyak biasanya.
Sementara Kereton Kanoman selaku penyelenggara mengharapkan, Grebeg Syawal tidak hanya sekedar ritual ziarah dan silaturahmi antara kelurga Kesultanan Kanoman dengan seluruh lapisan masyarakat saja.
Grebeg Syawal diharapkan bisa menjadi satu media ritual tolak bala pengusir wabah, karena di dalamnya terdapat pembacaan doa-doa tolak bala seperti surat al-Mu’awwidzatain (al-Falak & an-Nas) dalam setiap rangkaian tahlil di pesarean raja-raja Cirebon.
Baca Juga:
Grebeg Syawal Tetap Dilaksanakan, Pengunjung Turun Drastis
Grebeg Syawal, Pengakuan Silsilah Leluhur
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST MHum menjelaskan, selain surat al-Mu’awwidzatain, dalam rangkaian doa tersebut sebelumya didahului dengan tawasul, yakni mengirim doa sebagai bentuk wasilah yang mendoakan (keluarga kesultanan) kepada Allah SWT.