Menurut Trump Antifa-lah yang berada di balik demo di berbagai kota di Amerika Serikat itu. Yang sudah berkembang ke perusakan dan penjarahan itu. Kata Trump: demo itu sudah tidak ada hubungannya lagi dengan tuntutan keadilan atas tewasnya George Floyd.
Trump menyebut polisi yang menyebabkan Floyd tewas sudah dipecat. Juga sudah ditangkap. Pun sudah dikenakan tuduhan pembunuhan.
Trump tidak menyebut leletnya penangkapan polisi kulit putih itu.
Dengan menuduh Antifa sebagai teroris maka Trump bisa punya legitimasi untuk mengerahkan tentara. Bahkan sebelum itu pun tentara sudah diterjunkan ke Minneapolis.
Sekaligus untuk menjatuhkan mata lain dari pedangnya: menyudutkan wali kota Minneapolis yang dari Partai Demokrat.
Wali kota Minneapolis memang tidak bisa ngamuk-ngamuk. Apalagi sambil menangis-nangis. Masyarakat kulit hitamnya luar biasa besar. Ia juga tidak punya tentara. Ia harus menghadapi demo yang sulit diredam.
Di Hongkong, demo seperti itu sudah berlangsung satu tahun. Sampai ekonomi Hongkong nyaris ambyar. Tiongkok tidak berani menurunkan tentara. Seperti takut dikecam Amerika. Tiongkok seperti tidak menyangka, kelak, di bulan Mei 2020, Amerika pun harus menurunkan tentara. Untuk mengatasi demo yang baru tiga hari.
Kini Tiongkok sudah punya UU baru. Yang memungkinkan tentara diturunkan di Hongkong. Kita ingin tahu apakah Amerika Serikat masih akan mempersoalkan --kalau demo di Hongkong dihadapi oleh tentara.
Memang polisi kulit putih itu, Derek Chauvin, akhirnya ditahan. Dengan tuduhan pembunuhan dan pembantaian.
Agak terlambat penanganan ini --protes besar telanjur marak di kota itu. Yang diikuti di setidaknya 40 kota besar di seluruh Amerika.
Perkembangan ini tergolong baru: sampai jam malam diberlakukan di banyak kota. Dan yang menarik tidak semua pendemo itu kulit hitam. Banyak juga yang kulit putih. Lihatlah foto massa yang memblokade jalan besar di Minneapolis itu. Yang akan dilindas truk tanki itu. Yang dimuat media Amerika --yang diambil dari Reuter itu. Banyak sekali yang kulit putih.
Truk tersebut bisa dihentikan. Sopirnya dikeroyok. Kini sudah di tangan polisi.
Ternyata polisi kulit putih yang menelikung Floyd itu kenal dengan Floyd. Mestinya. Pernah sama-sama bekerja di klub yang sama. Sebagai satpam. Yakni di sebuah klub malam khusus musik Latino. Floyd bekerja di hari-hari kerja. Chauvin bekerja di akhir pekan.
Floyd adalah bintang basket dan American football. Yakni saat masih di SMA di Texas. Ia baru pindah ke Minneapolis lima tahun lalu.
Rupanya ia kerasan di kota yang baru ini. Ia memberi tahu teman-temannya: di Minneapolis sudah seperti di rumah sendiri.
Minneapolis kota besar sekali. Lebih besar lagi karena tidak menjaga jarak dengan kota besar lainnya: St Paul --yang lebih indah.