CIREBON- Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Cirebon untuk episode ketiga dimulai hari ini, dan akan berlangsung mulai tanggal 3 hingga 12 Juni mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Ir H Yoyon Indrayana MT mengklaim, dua kali penerapan PSBB sebelummya, hasil evaluasi menunjukkan ada grafik penurunan mobilitas masyarakat hingga 40 persen. Kemudian ada peningkatan dari upaya pencegahan, termasuk dari sisi penutupan beberapa ruas jalan di dalam Kota Cirebon. “Cukup efektif, hasil evaluasi PSBB II cukup efektif mengurangi pergerakan orang, terutama di zona ekonomi,” ujar Yoyon, kepada Radar Cirebon.
Dia mengatakan, PSBB episode ketiga memang berbeda. Target yang ditetapkan 30 persen adalah angka penekanan pergerakan orang barang yang murni warga Kota Cirebon, dan dari 40 persen hasil di lapangan, setelah diverifikasi memang 10 persen diantaranya adalah pergerakan warga luar yang masuk dan bergerak di Kota Cirebon.
Angka 30 persen itu penduduk ril Kota Cirebon, dan yang 10 persen ini adalah masyarakat komuter yang melakukan aktivitas di Kota Cirebon. Ini terbukti dari grafik keluar masuk di pagi dan sore hari, angkanya sama. “Sebetulnya yang masuk dan keluar yang itu-itu saja,” ucap kandidat doktor Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Hasil pemantauan, 10 persen angka pergerakan yang terjadi yang merupakan warga luar Kota Cirebon didominasi dari dua titik masuk, yakni titik Jl Pelandakan dan Jl Slamet Riyadi (Krucuk).
Untuk di PSBB ketiga, pendekatan sektor lalu lintas tetap sama. Ada tutup jalan di waktu tertentu di delapan lokasi, dan jadwalnya mulai pukul 13.00-18.00 WIB.
Pada PSBB jilid pertama, tim gugus menutup lima ruas jalan utama di dalam kota, yakni Jalan Cipto Mengunkusumo, Jl RA Kartini, Jl Siliwangi, Jl Nyi Mas Gandasari dan Jl Pasuketan.
Kemudian pada PSBB jilid kedua, tiga ruas jalan utama ikut ditutup, tiga ruas jalan tersebut adalah Jl Kalitanjung, Jl Ciremai Raya dan Jl Jendral Sudirman, dengan penutupan di jam yang sama.
Dengan pendekatan PSBB ketiga, diharapkan masyarakat yang beraktivitas meningkatkan kehati-hatian dengan menerapkan protokol pencegahan covid-19. (abd)