Cagar Budaya Alam Majalengka Kurang Terpelihara

Senin 08-07-2013,15:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

MAJALENGKA – Komandan Kodim 0617 Majalengka, Letkol Inf Togu Parmonangan SIP mengaku prihatin dengan lokasi cagar budaya alam di wilayah Majalengka kurang terpelihara. Oleh karenanya, dengan bentuk keprihatinan jajaran Kodim 0617 Majalengka tersebut menggelar Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) di lokasi hutan petilasan Ratu Nyi Rambut Kasih di Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Majalengka. “Kegiatan yang dilaksanakan Jumat (5/7) lalu kami menggerakkan puluhan personel anggota TNI, unsur Muspika Majalengka, ormas serta warga untuk membersihkan kawasan tersebut,” kata Dandim saat ditemui di lokasi eksekusi lahan tol, kemarin (7/7). Menurut Dandim, konon katanya petilasan ini memiliki sejarah yang penting bagi masyarakat Kabupaten Majalengka sendiri. Pasalnya, Nyi Rambut Kasih merupakan pendiri Kabupaten Majalengka yang menghilang di hutan ini. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bahwa lokasi tersebut dipelihara dan dijaga. Dalam pelaksanaannya, pihaknya memerintahkan seluruh anggota dari tingkat Koramil untuk bergotong royong membersihkan kawasan tersebut guna terlihat indah dan asri. Diharapkan bisa menjadi magnet daya tarik bagi masyarakat Majalengka untuk berkunjung ke wilayah tersebut. \"Kegiatan ini juga sebagai bentuk karya bakti TNI dengan masyarakat untuk mendorong kebersamaan,\" tuturnya. Pihaknya berjanji kegiatan semacam ini akan terus dilakukan berkesinambungan. Terutama tempat-tempat lain di Majalengka. Terpisah, Camat Majalengka Yusanto Wibowo menambahkan, pihaknya berencana akan menjadikan kawasan cagar budaya alam ini sebagai objek wisata religius dan wisata agro. Potensi ini sangat besar, terlebih banyak peziarah yang datang dari berbagai penjuru daerah untuk mencari berkah di petilasan Ratu Nyi Rambut Kasih. Sedangkan wisata agro, di hutan ini banyak tersimpan potensi alam yang belum tergali secara maksimal. \"Hutan seluas 27 hektare di atas bukit sana tersimpan danau yang memiliki sejumlah mata air. Bahkan bisa ditanam padi. Potensi itulah yang saat ini sedang kami upayakan,\" katanya. Sebagai keseriusan dari itu, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemkab Majalengka, baik itu Dinas Kebudayaan Pemuda dan Parawisata, Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun instansi lainnya. \"Hutan ini miliki nilai historis yang luar biasa. Karena di sini ada petilasan seorang raja yang adil dan bijaksana. Namanya Ratu Nyi Rambut Kasih. Konon katanya ia menghilang di sini karena saat itu, Pangeran Muhamad (Putra Sunan Gunung Djati) mengajak masuk Islam, namun merasa keberatan. Terjadilah pertarungan dan kalah lalu menghilang di sini dengan ditandai sebuah batu,\" pungkasnya. (ono) Foto:ist/Radar Majalengka BERSIH-BERSIH. Jajaran Kodim 0617 Majalengka saat menggelar Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) di lokasi hutan petilasan Ratu Nyi Rambut Kasih di Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Majalengka bersama muspika dan warga setempat, Jumat (5/7) lalu.

Tags :
Kategori :

Terkait