Meski begitu, Tito berharap Pilkada 2020 bisa terlaksana dengan demokratis. Tujuannya agar daerah memiliki pemimpin definitif. Sehingga kepala daerah memiliki legitimasi untuk penanganan pandemi COVID-19. Menurutnya, pelaksanaan pilkada di tengah pandemi COVID-19 dapat menjadi momentum bagi masyarakat bersama penyelenggara negara untuk bangkit.
“Kami mengajak pilkada 2020 ini sebagai ajang adu gagasan, adu berbuat, dan bertindak untuk meredam laju COVID-19. Serta memulihkan dampak yang ditimbulkan, terutama sosial ekonomi bagi masyarakat,” pungkas Tito. (rh/fin)