Vaksin Sinovac Bukan Untuk Anak dan Lansia, Ini Alasannya

Rabu 29-07-2020,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Dikatakan Arya, saat ini Bio Farma sedang mencari relawan dalam uji klinis fase III vaksin COVID-19.

“Berdasarkan hal ini, saya Arya Sinulingga sudah akan mendaftar sebagai relawan ke Bio Farma. Saya kemarin sudah mengirimkan KTP saya dan dalam waktu dekat saya melakukan pendaftaran, di sana dinyatakan yang bisa ikut adalah orang dewasa sehat, usia 18-59 tahun,” katanya.

Diakuinya, selama ini dirinya tidak ppernh mengikuti uji klinis lainnya. Bahkan dia juga tidak pernah memiliki riwayat terinfeksi corona berdasarkan hasil tes cepat maupun tes usap beberapa kali. Selain itu, dia juga mengaku tak memiliki penyakit lain.

“Menguji apa yang menjadi produknya Bio Farma yang merupakan BUMN, nanti jika saya melewati proses administrasi dan proses lainnya, tes kesehatan sebagai relawan akan saya mulai lewat beberapa tahapan, di mana tahapan pertama vaksin pertama akan diberikan, kemudian sampel darah saya akan diambil lalu setelah 14 hari kemudian saya akan diberikan vaksin,” katanya.

Dikatakannya, vaksin COVID-19 dari Sinovac China ini ada 2 dosis yang diberikan kepada relawan untuk setiap kunjungan. Dalam kunjungan kedua nanti setelah 14 hari di mana relawan akan diambil sampel lagi beberapa tahapan.

Sehingga akan ada empat kunjungan dalam uji klinis. Hal ini perlu dilakukan supaya apa yang menjadi sebuah tantangan terkait bagaimana vaksin Sinovac bisa dijadikan vaksin untuk menghadapi pandemi mematikan tersebut.

“Saya juga mengajak masyarakat lainnya untuk bersama-sama menjadi relawan. Supaya kita bisa berguna bagi bangsa dan negara. Mudah-mudahan vaksin ini bisa digunakan untuk bangsa kita dan bangsa lain dan semoga ini sukses,” katanya.

Di sisi lain, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Bio Farma (Persero) telah menerima vaksin Sinovac pada 20 Juli. PT Bio Farma pun menyatakan siap melakukan uji klinis.

2

“Dengan Sinovac dari China, kita telah menerima vaksin untuk uji klinis yang telah dimulai dan diharapkan akhir 2020 ini kita telah dapat hasil uji klinis ini,” katanya.

Vaksin sudah diterima Tim Bio Farma Bandung dan akan segera dimulai dengan dipimpin langsung Kusnadi dari Unpad. Target tercepat penyelesaian uji klinis yakni Desember 2020.

Kartika menjelaskan pemerintah melalui BUMN aktif melakukan kerja sama internasional untuk mencari akses penemuan vaksin COVID-19. Selain dengan Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

“Dan juga mengakses beberapa produsen vaksin lain untuk secara bersamaan melihat potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia,” pungkas Tiko, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan uji klinis tahap 3 dijadwalkan berlangsung selama enam bulan mulai Agustus 2020. Sehingga ditargetkan selesai pada Januari 2021.

Jika uji klinis lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021 mendatang. BUMN itu sudah mempersiapkan fasilitas produksinya dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis.(gw/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=B6n4i0ibuSM
https://www.youtube.com/watch?v=O91Le8vrurQ&t=14s
Tags :
Kategori :

Terkait