Domi Dwinanda Saputera, pria kelahiran Cirebon 1 Mei 1976 ini adalah salah satu pendiri Keluarga Pelaku Seni dan Desain Cirebon (KPSDC). Semangatnya untuk membangun Cirebon melalui seni kreatif, membuatnya masih tetap eksis hingga saat ini. Dosen pengampu mata kuliah Desain Komunikasi Visual di STMIK Web, Informatika dan Teknologi (WIT) Cirebon itu merasa, sebagian besar masyarakat Cirebon, masih menganggap bahwa seni dan desain itu merupakan sebuah kebiasaan. Sebuah kemampuan yang hanya didasari oleh bakat bawaan seseorang, bukan kecerdasan intelektual. \"Manakala seseorang pandai dalam berhitung atau ilmu pasti lainya, serentak orang menyebutnya sebagai bentuk dari kecerdasan intelektual. Tetapi, kemampuan memunculkan keindahan dan nilai estetika, serta memberi kemudahan secara fungsi pada sebuah produk teknologi, hanya dianggap sebagai kebiasaan,\" ujarnya. Bapak tiga orang anak itu menyebutnya sebagai ironi. Padahal di era sekarang ini, dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat, peran seni dan desain terasa sangat dibutuhkan. Namun demikian, Domi tidak patah arang. Melalui KPSDC, ia mencoba menghimpun kekuatan, bersatu dan bangkit dalam satu misi, meningkatkan potensi intelektual, ekonomi dan kinerja para pelaku seni dan desain Cirebon. \"Bergelut di dunia seni, artinya kita bergelut di bidang rasa, mengolah rasa sampai kita mengenal siapa kita. Setelah mengenal siapa diri kita, maka akan mengenal siapa pencipta kita. Akhirnya kita akan mengerti tugas kita, bukan saja mencari kepuasan pribadi, tetapi bermanfaat bagi masyarakat luas,\" tuturnya.(ttr) FOTO : TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON HASIL KARYA. Dewan Kehormatan KPSDC, Domi Dwiyana Saputera Ssn, menunjukan patung Mumy, salah satu karya seniman KPSDC.
Domi : Seni, Kecerdasan Intelektual
Minggu 14-07-2013,08:07 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :